Top Metro: Ultimatum Otorita IKN ke 200 Warga, Chat Oke Cayang Hasbi Hasan, Satu Keluarga Tewas
Reporter
TEMPO
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Senin, 11 Maret 2024 08:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro pagi ini, Senin, 11 Maret 2024 diawali dari Otorita Ibu Kota Nusantara atau Otorita IKN yang mengeluarkan ultimatum terhadap 200 warga Pemaluan, Kalimantan Timur, untuk merobohkan rumahnya karena dianggap berdiri di kawasan ilegal.
Artikel populer lain, yaitu terungkapnya chat antara Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan dan Windy Yunita Bestari Usman alias Windy Idol dengan kata-kata “cayang”.
Berita lainnya, yakni kasus satu keluarga tewas setelah melompat dari lantai 21 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Berikut tiga berita terpopuler:
1. Otorita IKN Ultimatum 200 Warga Pemaluan Segera Robohkan Rumah Karena Masuk Kawasan Inti IKN
Dua hari lalu, tepatnya tanggal 8 dan 9 Maret 2024, sebanyak 200 warga RT 05 Pemaluan, Kalimantan Timur, heboh membicarakan surat yang dilayangkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara atau Otorita IKN, yang menyebut bahwa bangunan tempat mereka tinggal merupakan kawasan ilegal, dan harus segera dirobohkan.
Tempo memperoleh salinan surat yang ditandatangi oleh Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati yang menjelaskan, rumah salah seorang di RT 05 Pemaluan harus segera dibongkar karena tidak sesuai dengan ketentuan Tata Ruang Wilayah Pembangunan IKN pada tanggal 29 Agustus 2023 dan 4 hingga 6 Oktober 2023.
“Jangka waktu selambat-lambatnya tujuh hari kalender, terhitung sejak tanggal teguran pertama ini disampaikan,” jelas isi surat teguran pertama dari Otorita IKN pada 4 Maret 2024.
Tak hanya itu, seorang warga RT 05 Pemaluan juga diperintahkan untuk hadir pada Jumat, 8 Maret 2024, di Rest Area IKN yang dulu merupakan kediaman eks rumah jabatan Bupati PPU di Sepaku, Kalimantan Timur, untuk menindaklanjuti arahan soal pelanggaran pembangunan yang tidak berizin dan tidak sesuai dengan tata ruang IKN.
“Sehubungan dengan undangan ini bersifat sangat penting maka kehadiran saudara diminta tidak diwakili,” tulis surat undangan itu dengan keterangan sifat penting.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Chat ‘Oke Cayang’ Windy Idol-Hasbi Hasan
<!--more-->
2. Ketahuan Chat Oke Cayang, Hasbi Hasan Diduga Belikan Tas Hermes hingga Rumah untuk Windy Idol
Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana pencucian (TPPU) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kasus yang sama, KPK juga mengubah status Windy Yunita Bestari Usman alias Windy Idol, dari saksi menjadi tersangka.
Hasbi Hasan mengaku mengenal Windy Idol sejak lama. “Sudah lama dari 2016. Saya kenal sama banyak orang. Ya, konsultasi terkait banyak hal, termasuk kuliah,” kata Hasbi dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Kamis, 7 Maret 2024.
Bahkan tangkapan layar percakapan mesra di antara keduanya melalui aplikasi perpesanan singkat WhatsApp pun ditunjukkan di sidang. “Ini Pak Reza (yang chat): ‘Oke Cayang, waktumu istirahat, aku enggak bisa bobo, Buya Liman tidurnya ngorok’,” ucap Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK membacakan pesan Hasbi. Selain terungkap chat mesra, Windy diduga juga menerima sejumlah pemberian hadiah dari Hasbi. Apa saja? ..
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Korban berdoa di klenteng sebelum lompat dari lantai 21 apartemen
<!--more-->
3. Seorang Ibu dari Empat Orang yang Melompat dari Lantai 21 Apartemen Menyempatkan Berdoa di Klenteng
Seorang ibu dari empat keluarga yang jatuh dari gedung Topaz, kawasan Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara, berdoa di Klenteng sebelum terjatuh dari anjungan gedung 21 lantai itu.
Penjaga Klenteng, A Kong, 70 tahun, mengatakan keempat orang datang sore. Seorang ibu langsung berdiri menghadap tempat ibadah. "Saya suruh ambil hio, dia tak mau. Dia pakai tangan," tutur A Kong, yang mengaku sudah sepuluh tahun menjaga tempat ibadah itu.
Dari satu tempat ibadah yang berada di bangunan A Kong berjaga, perempuan itu pindah ke bangunan sebelah. "Dia berdoa sendiri," tutur A Kong. Saat perempuan itu berdoa, A Kong hanya duduk menonton televisi.
Sebelum beranjak dari tempat berdoa. Keluarga ini, menurut A Kong, sempat menaruh uang Rp 50 ribu di kotak amal. "Yang anak perempuan ambil uang untuk sumbang di kotak amal," tutur A Kong, saat ditanya siapa yang menaruh uang tersebut.
Dia bercerita bahwa keempat orang ini naik membawa tas. Tas itu ditaruh di kursi kayu berukuran panjang. Kursi ini berada di ujung tangga darurat, tepat di antara pintu kiri dan kanan. Jika berjalan ke kiri dari ujung tangga ini, akan bertemu tempat yang dijaga A Kong.
Sementara area lain dari pintu sebelah kanan, terdapat area kosong, berumput. Di situ ada tempat dupa dan sebuah patung naga. Area ini sudah dipagari pita kuning-hitam atau garis polisi. A Kong yang berdiri dari pintu ini menunjuk titik tempat orang yang diduga jatuh.
Baca selengkapnya di sini
Pilihan Editor: Ibu Bunuh Anak di Bekasi Dibawa ke Rumah Sakit Setelah Benturkan Kepala ke Tembok Sel Tahanan