TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK memanggil Head of Enterprise Business Team/PT. Samsung Electronic Indonesia 2019-2021, Aramdhan Omargandjar, sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan sarana prasarana rumah jabatan anggota DPR.

“Hari ini bertempat di Gedung Merah Putih KPK, Tim Penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi,“ kata Juru bicara Penindakan dan Kepegawaian KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.

Selain Aramdhan, KPK memanggil 5 orang lainnya sebagai saksi yakni Direktur PT. Abbotindo Berkat Bersama Ariel Immanuel A.M Sidabutar, Direktur Utama PT. Wahyu Sejahtera Berkarya Budi Asmoro, Freelancer Koordinator Pengawas Lapangan RJA Ulujami - PT. Sigmabhineka Konsulindo (Tahun 2020) Andri Wahyudi, Project Manager PT. Integra Indocabinet Andrias Catur Prasetya, dan Anita Emelia Simanjuntak selaku Ibu Rumah Tangga.

Ali tak menjelaskan lebih jauh perihal materi pemeriksaan, dan kepentingan keenam saksi itu dimintai keteranganya. Ia hanya mengatakan pemeriksaan perihal dugaan korupsi rumah dinas DPR. “Penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di DPR,” katanya.

Tim penyidik telah mendalami perihal proses dan tahapan pengadaan kelengkapan rumah jabatan DPR dengan memeriksa Sekretaris Jenderal atau Sekjen DPR Indra Iskandar pada Kamis, 14 Maret 2024 di Gedung Merah Putih.

“Keduanya hadir dan dikonfirmasi di antaranya kaitan proses awal tahap perencanaan, tahap lelang, dan pelaksanaan dari pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR TA 2020,” kata Ali Fikri, Jumat, 15 Maret 2024.

KPK dikabarkan telah menetapkan Indra dan Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR Hiphi Hidupati sebagai tersangka. Namun dalam pemanggilan kemarin, keduanya diperiksa sebagai saksi.

Pilihan Editor: Profil Indra Iskandar, Sekjen DPR yang jadi Tersangka Kasus Korupsi Rumah Jabatan