Mahasiswi Jambi Ikut Magang Ferienjob di Jerman, Kerja Kasar Panggul Paket 30 Kilogram

Minggu, 24 Maret 2024 12:47 WIB

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ferienjob, program kerja paruh waktu selama tiga bulan di Jerman yang biasa diikuti mahasiswa saat musim liburan, menjadi sorotan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari Bareskrim Polri yang mengungkap dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang.

Renda—bukan nama sebenarnya—mahasiswi asal Universitas Jambi bercerita saat di Jerman ia bekerja di ID Logistic di Kaiserlautern sebagai helper di Pick Tower. Tugasnya mengambil paket dari rak, memindai barcode paket, memindahkan barang ke troli, dan mengantarkannya ke bagian pengemasan.

Menurut dia, kondisi kerja di ID Logistic cukup berat. Ia harus naik-turun tiga lantai melewati tangga sembari memanggul paket. Jenis paket terdiri dari berbagai produk. Berat paket berkisar 0,5 kilogram sampai 30 kilogram.

“Saya bekerja rata-rata 8 jam sampai dengan 10 jam per hari, selama 5 hari dalam seminggu,” tutur dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 23 Maret 2024. Perusahaan memberikan waktu istirahat 30 menit khusus untuk makan.

Jenis pekerjaan yang dilakukan saat ferienjob umumnya memang mengandalkan tenaga fisik atau kerja kasar yang tidak linier dengan program studi mahasiswa pesertanya.

Advertising
Advertising

Renda bercerita pekerjaan itu cukup melelahkan buat dia dan teman-temannya yang wanita. “Saya sampai terluka di tangan. Kena senggol paket yang tajam, kena tabrak toli. Kaki pegal luar biasa.”

Selama bekerja di Jerman, Renda mengalami kendala dalam hal transportasi. Alasannya agen penyalur mahasiswa magang di Jerman tidak menyediakan transportasi untuk menuju ke kantor.

Jika kebagian shift pagi hal ini tidak jadi masalah. Permasalahan muncul saat mereka kedapatan bekerja dari sore sampai malam.

Para mahasiswa magang ferienjob ini harus pulang menggunakan taksi karena transportasi di Kaiserlautern di atas jam 9 malam sudah terbatas. “Sehingga ongkos taksi itu 7 Euro. Belum biaya makan,” kata dia.

Pilihan Editor: Kisah Mahasiswa Diduga Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman: Lontang-Lantung, Kontrak Kerja Diputus

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

4 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya