Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

Selasa, 16 April 2024 06:50 WIB

Raut Syaifudin masih sayu saat menjemput jenazah dua anaknya Waldan Rabani dan Jasmine Mufida Zulfa, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya meninggal dalam kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Mata Syaifudin masih berkaca-kaca menjemput jenazah dua anaknya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dua buah hatinya itu tewas dalam kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024.

"Biasanya (mudik) bareng-bareng," kata Syaifudin, mengenang perjalanan dua anaknya ke Ciamis, Jawa Barat, kepada Tempo di Rumah Sakit Polri, Senin, 15 April 2024.

Syaifudin berkisah istrinya sedang hamil tua sehingga memutuskan keduanya tidak berangkat mudik. Ia meminta kesediaan putra-putrinya yang masih anak-anak, Waldan Rabani, 14 tahun, dan Jasmine Mufida Zulfa, 10 tahun, untuk berangkat berdua saja.

Keduanya bersedia pulang ke kampung halaman orang tuanya atau di rumah neneknya di Ciamis. "Kami mendidik anak-anak supaya mandiri," ucap dia.

Duduk di bagian depan mobil ambulans, yang memuat jenazah anaknya, Syaifudin bercerita, saat itu dia menaruh harapan kepada anaknya Waldan untuk memperhatikan Jasmine selama di perjalanan nanti.

Advertising
Advertising

"Kalau ada apa-apa sebagai kakak, dia yang tanggung jawab ke adiknya," tutur dia, dengan mata basah.

Syaifudin menuturkan, dia dan sopir mobil Gran Max yang ditumpangi dua anaknya itu saling mengenal. Keluarga ini biasa memanggil pengemudi itu dengan sebutan Mang Ukar.

Dia menyatakan kabar kecelakaan maut ini tiba di kupingnya sekitar menjelang salat ashar. "Kami tahu kabar musibah itu dari kampung di Ciamis," ucap dia.

Ukar adalah supir Gran Max yang tinggal di Rajadesa. Dia membawa 11 penumpang. Dua di dalam mobil itu anaknya. "Sopirnya meninggal sama anaknya dua," kata Syaifudin. Total korban dalam kecelakaan di Kilometer 58 ini 12 orang.

Penumpang meninggal dalam kecelakaan itu mengalami luka bakar. Keluarga korban awalnya kesulitan mengidentifikasi saudarah mereka. Termasuk Syaifudin. "Ya, karena luka bakar," ujar dia. Hasil tes DNA membuktikan dua di antara 12 korban adalah Waldan dan Jasmine.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Inspektur Jenderal Asep Hendradiana, mengatakan identifikasi korban kecelakaan lalu lintas di Kilometer 58 merupakan hak asasi manusia. Hasil identifikasi itu berhasil membuka kejelasan identitas korban.

"Itu tidak mengurangi keprihatinan mendalam kami atas korban yang meninggal dalam kecelakaan itu," kata dia.

Menurut Asep, hasil identifikasi menggunakan beberapa metode, salah satunya pemeriksaan DNA. Proses identifikasi itu memerlukan waktu sekitar tujuh hari. Hasil identifikasi ini membuktikan 12 korban kecelakaan maut itu, yakni 7 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.

Sanak famili tampak berlinang air mata saat menjemput jenazah korban di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sirine ambulans mengiringi kepergian mereka membawa jenazah itu kembali ke rumah masing-masing.

Waldan dan Jasmine pada akhirnya tak sampai ke Ciamis. Keduanya kembali ke Depok, ke rumah orang tuanya, terbujur dalam peti berwarna putih

Pilihan Editor: Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Berita terkait

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

7 jam lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

19 jam lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

23 jam lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

23 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

23 jam lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

1 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

1 hari lalu

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub sedang menyiapkan berbagai upaya antisipasi kecelakaan lalu lintas oleh bus yang dinilai masih masif kasusnya.

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

1 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya