Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Febriyan

Jumat, 3 Mei 2024 11:08 WIB

Personel Operasi Damai Cartenz Bripda Alfandi Steve Karamoy ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB hingga tewas. Aksi tersebut dilakukan di Kabupaten Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau (Wakil Pangkodap VIII). Jumat malam, 19 Januari 2024. Dok. Ops Damai Cartenz

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua merespons wacana pengiriman pasukan pengamanan tambahan di Intan Jaya, Papua Tengah, pasca konflik di Kampung Pogapa. Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, menyatakan pengiriman pasukan untuk mengamankan situasi konflik penting, namun dia berharap anggota pasukan tersebut merupakan mereka yang sudah memahami karakter masyarakat di sana. "Tapi kami berharap pasukan pengamanan didatangkan itu mereka yang sudah memiliki pengalaman penugasan di Papua," kata Frits, saat dihubungi pada Kamis, 2 Mei 2024.

Dia menjelaskan pasukan pengamanan yang berpengalaman bertugas di Papua penting untuk meredakan konflik dan juga membuat masyarakat merasa tenang. Dia berharap pasukan yang dikirimkan bisa memahami sosio-kultural masyarakat Papua yang tinggal di wilayah pedalaman. "Tidak (membuat masyarakat) panik," tutur dia.

Selain itu, Komnas HAM Papua juga meminta pasukan yang didatangkan perlu berkoordinasi dengan otoritas sipil seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), bupati, maupun gubernur. "Sehingga pendekatan keamanan bisa bertahap. Bisa terkendali," ujar dia.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri, mengatakan tim gabungan yang terdiri dari Satgas Damai Cartenz dan Kogabwilhan III akan dikerahkan ke Sugapa, Intan Jaya. Pasukan tambahan ini akan mengamankan wilayah itu dari gangguan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Selain itu, Polda Papua akan mengirimkan anggota Brimob membantu mengembalikan keamanan di wilayah itu. "Mudah-mudahan pasukan dapat segera dikirim ke Sugapa agar membantu memperkuat pengamanan di wilayah yang sejak Senin diganggu aksi penembakan oleh OPM," kata Mathius di Jayapura, Rabu malam, 1 Mei 2024.

Advertising
Advertising

Pengiriman pasukan tambahan itu dipicu oleh reaksi kelompok bersenjata TPNPB menyerang dan menembaki Polsek Homeyo, Selasa, 30 April lalu. Penyerangan itu menewaskan satu warga sipil dan membakar SDN Inpres Pogapa keesokan harinya. SDN Inpres Pogapa berdekatan dengan Polsek Homeyo.

Frits menyatakan belakangan rentetan kejadian terus terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Misalnya penyerangan, kontak senjata, hingga pembakaran bangunan sekolah. "Intan Jaya itu salah satu wilayah yang rawan konflik," ujarnya.

Konflik di Papua ini menyebabkan korban jiwa dari kelompok bersenjata, TNI-Polri, bahkan masyarakat sipil. "Saya berulang kali bilang situasi ini tak bisa menghadapkan TNI-Polri dengan kelompok bersenjata. "Karena kalau yang dikasih head to head maka siklus kekerasan akan terus berulang," kata dia.

Pilihan editor: TPNPB-OPM Minta Kampung Pogapa, Intan Jaya Dikosongkan, Warga: Konyol Itu

Berita terkait

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

1 hari lalu

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

TPNPB-OPM akan merilis proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, Selasa pekan depan.

Baca Selengkapnya

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

4 hari lalu

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

4 hari lalu

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

Pendaftaran CPNS 2024 telah ditutup, beberapa instansi masih kekurangan pendaftar. Dengan kata lain persaingan lebih sedikit.

Baca Selengkapnya

Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara Lebih Berat dari Vonis Ronald Tannur, Toni Tamsil, dan Samin Tan

6 hari lalu

Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara Lebih Berat dari Vonis Ronald Tannur, Toni Tamsil, dan Samin Tan

I Nyoman Sukena terancam 5 tahun penjara karena pelihara 4 landak Jawa langka. Lebih berat dari vonis Djoko Tjandra, Toni Tamsil, dan Samin Tan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

7 hari lalu

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

Sebagai birokrat, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga merasakan bagaimana harus membagi peran di sektor domestik dan publik. Perempuan Papua yang menginspirasi perempuan Indonesia, terutama para penjabat kepala daerah.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, LBH Bandung Singgung Kejanggalan Hilangnya Dokumen TPF

7 hari lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, LBH Bandung Singgung Kejanggalan Hilangnya Dokumen TPF

Direktur LBH Bandung menyoroti soal pengungkapan 20 tahun pembunuhan Munir aktivis HAM dan kejanggalan hilangnya dokumen tim pencari fakta (TPF).

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, Komnas HAM Ungkap Perkembangan Penyelidikan

9 hari lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, Komnas HAM Ungkap Perkembangan Penyelidikan

Komnas HAM mengungkapkan perkembangan penyelidikan peristiwa pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang terjadi 20 tahun silam.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut 8 Kriteria Calon Kepala Daerah Sadar HAM di Pilkada 2024, Apa Saja?

10 hari lalu

Komnas HAM Sebut 8 Kriteria Calon Kepala Daerah Sadar HAM di Pilkada 2024, Apa Saja?

Komnas HAM menyatakan terdapat empat fokus pemantauan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Kasus Munir, Komnas HAM Didesak Percepat Penyelidikan Pro Justitia Cari Dalang Pembunuhan

11 hari lalu

20 Tahun Kasus Munir, Komnas HAM Didesak Percepat Penyelidikan Pro Justitia Cari Dalang Pembunuhan

Pada 7 September 2024 ini, kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir Said Thalib berusia 20 tahun. Hingga kini dalang pembunuhan tak terungkap.

Baca Selengkapnya

Daftar Instansi yang Masih Sepi Pelamar CPNS 2024

12 hari lalu

Daftar Instansi yang Masih Sepi Pelamar CPNS 2024

Sebanyak 2.053.173 pelamar telah mendaftarkan diri ikut seleksi CPNS per 2 September 2024.

Baca Selengkapnya