Polri Minta Polisi Thailand Segera Tangkap Fredy Pratama Usai Sukses Ringkus Chaowalit

Senin, 3 Juni 2024 07:17 WIB

Sosok Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman. Buronan Thailand yang ditangkap Polri pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Tempo/Yohanes Maharso.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia meminta Royal Thai Police segera menangkap gembong narkoba Fredy Pratama. Permintaan disampaikan usai Polri berhasil menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang.

"Ada budi ada balas, dong. Kami minta dong, dia gembong besar Fredy gembong besar," ujar Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskim Polri, Brigadir Jendral Mukti Juharsa, Ahad, 2 Juni 2024.

Chaowalit merupakan bandar narkoba di Thailand yang melarikan diri ke Indonesia sejak 8 Desember 2023. Selama menetap, ia menggunakan identitas palsu dengan nama samaran, Sulaiman, warga Aceh.

Pun dengan Fredy Pratama yang merupakan bandar narkoba kelas kakap asal Indonesia. Bareskrim Polri menyatakan Fredy masih bersembunyi di hutan-hutan di perbatasan antara Thailand dan Myanmar.

Polri akan memulangkan Chaowalit ke Thailand sekaligus mengirim tim untuk berkoordinasi soal pengejaran Fredy Pratama. Tim tersebut akan bekerja sama dengan otoritas Thailand guna memastikan Fredy bisa ditangkap. “Sudah kami sepakati,” katanya.

Advertising
Advertising

Fredy Pratama, laki laki kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu disebut sebagai bandar narkoba terbesar di Asia Tenggara. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 51 triliun.

Namanya mencuat sebagai pentolan gembong narkotika dan obat-obatan terlarang pada 2023. Untuk menggambarakan besarnya operasi perburuan Fredy, polisi bahkan menyebutnya sebagai operasi Escobar. Escobar merujuk pada Pablo Escobar, bos narkotika paling terkenal di Kolombia.

Banyak relasi di bawahnya telah diciduk oleh polisi. Seperti Tri Wahyu, kakak kelas Fredy semasa duduk di Sekolah Menengah Atas. Sebelumnya, Polri juga telah menangkap tiga Warga Negara Indonesia di Thailand, September 2023. Mereka diduga anak buah dari Fredy.

Pelarian Fredy ke Thailand ini tidak lepas dari istrinya yang merupakan warga negara Thailand. Ayah mertuanya juga diketahui sebagai kartel narkoba di Negeri Gajah Putih itu, julukan negara Thailand. "Mudah-mudahan berhasil (tangkap) ya," ujar Mukti.

Pilihan Editor: 8 WNI Diduga Bantu Buronan Thailand Chaowalit Kabur ke Indonesia, Driver Ojol Hingga Sopir Taksi

Berita terkait

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Singgung Ada Hambatan

21 jam lalu

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Singgung Ada Hambatan

Bareskrim Polri sedang mengusut dugaan korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

1 hari lalu

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

Polri hadapi berbagai tantangan menyelesaikan sejumlah kasus. Setidaknya kasus pembunuhan Vina, kematian Afif Maulana, dan pabrik narkoba di Malang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi PJUTS Kementerian ESDM yang Diusut Bareskrim Terkait PT LEN Industri

2 hari lalu

Dugaan Korupsi PJUTS Kementerian ESDM yang Diusut Bareskrim Terkait PT LEN Industri

Bareskrim Polri mengusut dugaan korupsi pengadaan penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS) di Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Proyek PJUTS di Kementerian ESDM, Kerugian Mencapai Rp 64 Miliar

2 hari lalu

Dugaan Korupsi Proyek PJUTS di Kementerian ESDM, Kerugian Mencapai Rp 64 Miliar

Bareskrim Polri mengusut dugaan korupsi proyek penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS) di Kementerian ESDM tahun 2020

Baca Selengkapnya

Setengah Hari Geledah Gedung EBTKE Kementerian ESDM, Ini Barang yang Disita Bareskim

2 hari lalu

Setengah Hari Geledah Gedung EBTKE Kementerian ESDM, Ini Barang yang Disita Bareskim

Penyidik Bareskrim Polri membawa sejumlah kotak dan koper usai menggeledah Gedung EBTKE Kementerian ESDM. Disebutkan ada dokumen dan ponsel.

Baca Selengkapnya

12 Jam Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Penyidik Bareskrim Bawa Sejumlah Boks Kontainer

2 hari lalu

12 Jam Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Penyidik Bareskrim Bawa Sejumlah Boks Kontainer

Selama 12 jam menggeledah kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM. Tim penyidik Bareskrim Polri keluar dengan membawa sejumlah boks dan koper,

Baca Selengkapnya

Hingga Malam Ini, Penyidik Bareskrim Masih Geledah Gedung Ditjen EBTKE Kementerian ESDM

2 hari lalu

Hingga Malam Ini, Penyidik Bareskrim Masih Geledah Gedung Ditjen EBTKE Kementerian ESDM

Penyidik Bareskrim hingga malam ini masih menggeledah Gedung Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dan kasus dugaan korupsi proyek penerangan jalan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Masih Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Usut Dugaan Korupsi Proyek Penerangan Jalan

2 hari lalu

Bareskrim Masih Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Usut Dugaan Korupsi Proyek Penerangan Jalan

Bareskrim tengah mengusut dugaan korupsi proyek penerangan jalan tenaga surya di Ditjen EBTKE Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Usut Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Bareskrim Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Usut Dugaan Korupsi

Bareskrim Polri mengusut dugaan korupsi pengadaan penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Polisi Bongkar Laboratorium Klandestin Narkoba Terbesar di Indonesia, Bersebelahan dengan Kantor Kelurahan

3 hari lalu

Polisi Bongkar Laboratorium Klandestin Narkoba Terbesar di Indonesia, Bersebelahan dengan Kantor Kelurahan

Bareskrim membongkar aktivitas laboratorium klandestin narkoba terbesar di Indonesia. Letaknya bersebelahan dengan kantor kelurahan di Malang.

Baca Selengkapnya