Polisi Perpanjang Operasi Madago Raya di Poso untuk Cegah Radikalisme

Reporter

Antara

Minggu, 14 Juli 2024 10:17 WIB

Personel Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng melaksanakan razia kendaraan di Poso, Sabtu, 13 Juli 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng.

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Sulawesi Tengah memperpanjang Operasi Madago Raya pada tahap ketiga sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan intoleransi, yang berlangsung selama selama tiga bulan mulai 1 Juli hingga 30 September 2024.

"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah ini. Laporkan kepada kami jika ada hal-hal yang mencurigakan," ujar Kepala Subsatgas Humas Operasi Madago Raya Ajun Komisaris Basirun Laele, Sabtu, 13 Juli 2024.

Salah satu upaya Satgas Madago Raya untuk mencegah penyebaran paham radikal di Provinsi Sulteng, khususnya di Poso, yaitu dengan menggencarkan razia kendaraan.

"Kami rutin melaksanakan razia ini sebagai langkah pencegahan dini untuk memutus mata rantai pergerakan kelompok radikalisme dan juga untuk mencegah aksi-aksi terorisme di wilayah Poso," katanya.

Basirun menjelaskan polisi melalui Satgas III Preventif yang terdiri dari Pos Kamtibmas Tamanjeka, Kalora, Masamba, dan Tabalu gencar menggelar razia di wilayah operasi Kabupaten Poso. Dia mengklaim kegiatan razia ini wujud komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan razia ini menyasar kendaraan roda dua dan empat yang melintas di wilayah tersebut. Personel Satgas Madago Raya memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan dan identitas pengendara.

Selain itu, kata dia, Satgas Operasi Madago Raya juga melakukan pemeriksaan barang bawaan untuk mengantisipasi adanya bahan peledak, senjata api atau barang berbahaya lainnya.

Menurut dia, razia ini merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kamtibmas dan mencegah gangguan keamanan di wilayah tersebut.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing, serta mengajak masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

Menurut dia, kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan wilayah yang aman dan kondusif.

Polda Sulteng, kata dia, melalui Operasi Madago Raya terus berkomitmen untuk memberantas kelompok radikalisme dan intoleransi serta menciptakan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Poso.

Pilihan Editor: Pembubaran Jamaah Islamiyah Diumumkan di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Terorrisme

Berita terkait

Laga Sepak Bola Aceh vs Sulawesi Tengah di PON 2024 Ricuh, Erick Thohir: Itu Sangat Memalukan

14 jam lalu

Laga Sepak Bola Aceh vs Sulawesi Tengah di PON 2024 Ricuh, Erick Thohir: Itu Sangat Memalukan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan sanksi terberat menanti pemain dan wasit yang terlibat kericuhan laga Aceh vs Sulawesi Tengah di PON 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

5 hari lalu

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

Irjen Polisi Eddy Hartono dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPT yang baru pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT, Jabatan Setingkat Menteri

5 hari lalu

Jokowi Lantik Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT, Jabatan Setingkat Menteri

Eddy Hartono menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel yang telah purna tugas sebagai anggota kepolisian sejak 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

6 hari lalu

Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

UIN Jakarta menyelenggarakan kolokium Diplomacy of the Divine: Religion's Role in International Peace pada 10 September-11 September 2024

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

7 hari lalu

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

Eks pimpinan Jamaah Islamiyah mengakui masih ada satu jyang menolak membubarkan diri dan tak mau kembali ke NKRI.

Baca Selengkapnya

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

7 hari lalu

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

Para pendiri JI menggelar sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah dan Ikrar Kembali ke NKRI. Mereka meminta eks anggota untuk menyerahkan senjata.

Baca Selengkapnya

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

8 hari lalu

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya

Baca Selengkapnya

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

8 hari lalu

Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

Ratusan eks anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Bekasi dan berikrar kembali setia pada NKRI

Baca Selengkapnya

Tulis Komentar Ancaman ke Paus Fransiskus di Medsos, 7 Orang Akan Dijerat dengan UU Terorisme

9 hari lalu

Tulis Komentar Ancaman ke Paus Fransiskus di Medsos, 7 Orang Akan Dijerat dengan UU Terorisme

Densusu 88 akan menerapkan UU Terorisme kepada 7 orang yang membuat komentar provokasi di media sosial soal Paus Fransiskus.

Baca Selengkapnya

BNPT Ajak Humas Pemerintah Cegah Ideologi Teroris

11 hari lalu

BNPT Ajak Humas Pemerintah Cegah Ideologi Teroris

BNPT meminta humas pemerintahan berkolaborasi membangun narasi mencegah terorisme. Terutama untuk melindungi perempuan, anak, dan remaja.

Baca Selengkapnya