Kompolnas Awasi Kasus Pencabulan Anak Panti Asuhan oleh Polisi di Belitung

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Imam Hamdi

Selasa, 23 Juli 2024 07:55 WIB

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengawasi kasus pencabulan anak panti asuhan oleh polisi di Polsek Tanjung Pandan. Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengatakan, permintaan klarifikasi ditujukan kepada Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Kepulauan Bangka Belitung.

"Sudah kami monitor, sementara dari pihak polda menyiapkan klarifikasi," kata Yusuf saat ditemui di kantor Amnesty International Indonesia, Senin, 22 Juli 2024.

Dia mengatakan saat ini telah menerima informasi pelecehan seksual itu dari pihak Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Kepulauan Bangka Belitung melalui telepon. Namun pernyataan resminya masih menunggu respons agar klarifikasi dapat dipertanggungjawabkan.

Kompolnas menyayangkan tindakan polisi yang melecehkan NJ (15 tahun), padahal korban telah dilecehkan lebih dulu oleh seorang dari panti asuhannya. "Semestinya semua masyarakat yang datang ke kantor kepolisian itu dilayani apa yang jadi keluhan," tutur Yusuf Warsyim.

Dalam kasus ini, NJ dicabuli oleh polisi berpangkat brigadir inisial AK pada Rabu, 15 Mei 2024 pukul 20.30 WIB. Korban didampingi dua temannya melapor ke Polsek Tanjung Pandan atas dugaan kekerasan seksual yang lebih dulu terjadi di panti asuhan.

Advertising
Advertising

Brigadir AK mendengarkan kejadian yang dialami korban, kemudian dia mengajak ke sebuah ruangan lain. Korban justru dilecehkan oleh pelaku di ruangan masih berada di area kantor polisi, lalu NJ diminta agar cerita kepada siapapun.

KBO Satuan Reserse Kriminal Polres Belitung Inspektur Polisi Dua Wahyu Nugroho mengatakan, kejadian kekerasan seksual di Markas Polsek Tanjung Pandan telah dilaporkan ke polres pada 10 Juli 2024. Laporan disampaikan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak setelah mendengar cerita NJ dan temannya.

“Kedua teman korban menunggu di ruangan lain, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,” kata Wahyu saat konferensi pers di Polres Belitung, Rabu, 17 Juli 2024, dikutip dari ANTARA.

Brigadir AK telah ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak di bawah umur. Dia telah ditahan di Polres Belitung.

Pilihan editor: Bareskrim Polri Bongkar Kasus TPPU Hasil Jual Beli Rampasan Narkotika

Berita terkait

Polisi Bentuk Tim Gabungan Buru Tersangka Pencabulan Anak Panti Asuhan di Tangerang

13 jam lalu

Polisi Bentuk Tim Gabungan Buru Tersangka Pencabulan Anak Panti Asuhan di Tangerang

Polisi membentuk tim gabungan untuk memburu tersangka pencabulan anak-anak panti asuhan di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya

Sidang Helena Lim, Hakim Cecar Saksi Soal Evaluasi Tambang: Jangan Mengada-ada

16 jam lalu

Sidang Helena Lim, Hakim Cecar Saksi Soal Evaluasi Tambang: Jangan Mengada-ada

Hakim sidang Helena Lim mencecar saksi Erman Budiman, Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Sidang Harvey Moeis, WALHI: Bangka Belitung Terjadi Bencana Ekologis karena Tambang Timah

22 jam lalu

Sidang Harvey Moeis, WALHI: Bangka Belitung Terjadi Bencana Ekologis karena Tambang Timah

Di sidang Harvey Moeis, Direktur WALHI Bangka Belitung menyebut provinsinya saat ini mengalami krisis iklim akibat tambang timah

Baca Selengkapnya

Penyelundupan 8 Ton Pasir Timah Ilegal dari Pulau Belitung Via Pelabuhan Resmi Digagalkan Polisi

1 hari lalu

Penyelundupan 8 Ton Pasir Timah Ilegal dari Pulau Belitung Via Pelabuhan Resmi Digagalkan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menggagalkan penyelundupan pasir timah ilegal dari Pulau Belitung ke Pulau Bangka.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Singkawang Tersangka Pencabulan Anak Ajukan Praperadilan

1 hari lalu

Anggota DPRD Singkawang Tersangka Pencabulan Anak Ajukan Praperadilan

Sidang perdana praperadilan dijadwalkan pada 21 Oktober 2024 mendatang di PN Singkawang.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Jadi Capim KPK, Panitia Seleksi: Kami Beri Ruang DPR untuk Memilih

3 hari lalu

2 Perempuan Jadi Capim KPK, Panitia Seleksi: Kami Beri Ruang DPR untuk Memilih

Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK memilih dua perempuan lolos seleksi capim KPK. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kasus Vina dan Eky, Komnas HAM Sebut Ada 3 Jenis Pelanggaran HAM

4 hari lalu

Kasus Vina dan Eky, Komnas HAM Sebut Ada 3 Jenis Pelanggaran HAM

Komnas HAM selesai melakukan pemantauan terhadap kasus kematian Vina dan Eky. Mereka menemukan adanya 3 pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Anak Korban Dugaan Pencabulan Anggota DPRD Kota Depok Kini Dilindungi LPSK

4 hari lalu

Anak Korban Dugaan Pencabulan Anggota DPRD Kota Depok Kini Dilindungi LPSK

Seorang anggota DPRD Kota Depok berinisial RK dilaporkan atas dugaan pencabulan anak

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut 18 Anak Dipindahkan dari Panti Asuhan Darussalam An'nur, Dua di Antaranya Balita

5 hari lalu

Polisi Sebut 18 Anak Dipindahkan dari Panti Asuhan Darussalam An'nur, Dua di Antaranya Balita

Panti Asuhan Darussalam menjadi sorotan setelah kasus pencabulan dan kekerasan seksual di tempat itu terungkap.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Pertahankan Imam Wahyudi Jadi Anggota DPRD Babel Meski Jadi Tersangka KDRT

7 hari lalu

PDIP Masih Pertahankan Imam Wahyudi Jadi Anggota DPRD Babel Meski Jadi Tersangka KDRT

PDIP menunggu putusan pengadilan untuk memutuskan status Imam Wahyudi sebagai anggota DPRD Bangka Belitung meski kini tersangka KDRT.

Baca Selengkapnya