KPAI Minta Bareskrim Ikut Menyelidiki Kasus Kematian Anak di Medan yang Diduga Dianiaya Anggota TNI

Senin, 23 September 2024 16:09 WIB

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Mabes Polri turut menyelidiki kasus kematian seorang anak di Medan berinisial MHS (15 tahun) yang diduga melibatkan anggota TNI.

Hingga saat ini, penyelidikan kasus tersebut ditangani oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom). Namun, KPAI meminta agar Mabes Polri, khususnya Bareskrim turut memantau dan memberikan asistensi dalam penanganannya.

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, menyatakan, meski pelaku adalah anggota TNI, kasus ini terjadi di wilayah hukum Polsek Medan Tembung sehingga Mabes Polri juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses hukum berjalan dengan semestinya.

"Pelakunya kan oknum TNI, tapi jangan lepas tangan dong," ujarnya kepada Tempo saat ditemui di Mabes Polri, Senin, 23 September 2024.

KPAI menekankan bahwa kolaborasi antara Polri dan TNI sangat penting dalam menyelesaikan kasus ini. Diyah menyampaikan harapannya agar Mabes Polri dapat memberikan asistensi lebih intens untuk mengusut kasus tersebut, karena insiden ini terjadi di wilayah keamanan yang berada di bawah yurisdiksi kepolisian. "Bagaimanapun juga, kejadian ini terjadi di wilayah keamanan Polsek Medan Tembung," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia juga menjelaskan bahwa KPAI telah menerima banyak laporan menyangkut kasus kekerasan anak di Medan. Menurut dia, pola kekerasan fisik yang berulang ini sering kali tidak ditangani dengan cepat dan tepat, padahal kasus seperti ini dampaknya sangat merugikan perkembangan psikologis anak. "Siklus kekerasan fisik pada anak itu nyata, dan kita harus memutus rantai kekerasan ini," ucapnya.

Pihak Mabes Polri, menurut Diyah, telah menunjukkan keterbukaan untuk berkoordinasi dengan Denpom dalam menangani kasus ini. Mereka berkomitmen untuk memantau jalannya penyelidikan, memastikan bahwa penegakan hukum berjalan dengan adil. "Penyelidikannya di Denpom, tapi mereka berkomitmen akan melakukan asistensi juga.”

MHS anak berusia 15 tahun tewas setelah diduga dianiaya oleh anggota TNI di Medan, Sumatera Utara. Insiden terjadi pada 24 Mei 2024, ketika MHS melihat tawuran di bantaran rel kereta di Jalan Benteng Hulu, Medan. Saat penertiban oleh tiga pilar keamanan—Satpol PP, Babinsa, dan Kamtibmas—MHS tertangkap dan diduga mengalami penyiksaan. Menurut LBH Medan, MHS dipukul hingga jatuh dari rel setinggi dua meter, menyebabkan luka di kepala.

Setelah kejadian, MHS dibawa ke klinik oleh teman-temannya dan kemudian pulang ke rumah. Namun, kondisinya memburuk, dan MHS mengaku bahwa ia dipukul oleh tentara saat melihat tawuran. MHS akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Madani setelah sempat muntah-muntah, tetapi nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal sekitar pukul 04.00 pagi, 25 Mei 2024, dengan ibunya menyaksikan lewat video call.

Pilihan Editor: Cerita Ibu Pelajar di Medan yang Tewas Diduga Dianiaya Anggota TNI karena Lihat Tawuran

Berita terkait

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

16 menit lalu

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

Hadi Tjahjanto mengatakan angkatan siber ibarat pasukan yang disiapkan menghadapi perang pikiran.

Baca Selengkapnya

Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

2 jam lalu

Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM mengaku tak akan percaya lagi kepada Egianus Kogoya karena membebaskan pilot Susi Air tak sesuai dengan proposal.

Baca Selengkapnya

Kisah 19 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

2 jam lalu

Kisah 19 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Kisah penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dimulai 7 Februari 2023, dan dibebaskan 21 September 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Narkotika Hendra Sabarudin, ICJR: Bukan Kasus Pertama, Pemerintah Harus Ambil Sikap

4 jam lalu

Bisnis Narkotika Hendra Sabarudin, ICJR: Bukan Kasus Pertama, Pemerintah Harus Ambil Sikap

ICJR menanggapi soal berulangnya kasus peredaran narkotika yang dikendalikan dari dalam penjara. Kasus terbaru adalah jaringan Hendra Sabarudin.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Bentuk Direktorat Reserse Siber dan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO, Ini Tugasnya

5 jam lalu

Kapolri Listyo Sigit Bentuk Direktorat Reserse Siber dan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO, Ini Tugasnya

Kapolri Listyo Sigit membentuk Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Siber di 8 Polda seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

5 jam lalu

Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendatangi Bareskrim Mabes Polri minta asistensi kelanjutan kasus Afif Maulana.

Baca Selengkapnya

Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

5 jam lalu

Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI minta Mabes Polri intensifkan asistensi kasus kematian Afif Maulana (13 tahun). Hingga kini, hasil ekshumasi dan autopsi ulang belum diumumkan.

Baca Selengkapnya

TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

1 hari lalu

TNI Jelaskan Alasan Proses Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Waktu Lama

TNI mengungkap alasan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens membutuhkan waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama TNI-Polri dalam Pembebasan Pilot di Papua

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Pol. Eddy Hartono, memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang kuat antara TNI dan Polri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Baca Selengkapnya

TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

1 hari lalu

TNI Bantah Suap OPM Kelompok Egianus Kogoya dalam Pembebasan Pilot Susi Air

Jubir TPNPB-OPM mengklaim bahwa TNI dan Polri memberikan sejumlah uang kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya dalam pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya