Daycare di BSD Serpong Dilaporkan ke Polisi, Diduga Membiarkan Terjadinya Kekerasan

Reporter

Muhammad Iqbal

Senin, 30 September 2024 14:37 WIB

Muhammad Rizky Firdaus bersama tim kuasa hukum mendatangi Polres Tangerang Selatan dan melaporkan pemilik daycare ternama atas dugaan pembiaran penganiayaan. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pemilik daycare ternama di kawasan BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Selatan. Laporan ini dibuat atas dugaan pembiaran atas kekerasan anak balita yang dititipkan di tempat tersebut.

Laporan polisi dibuat oleh Muhamad Rizky Firdaus. Bersama beberapa kuasa hukumnya, ia mendatangi Polres Tangerang Selatan. Laporan yang dibuat Minggu 29 September 2024 kemarin ini sempat berlangsung alot.

Rizky mengatakan kasus ini bermula saat ia menjemput anaknya inisial SAF dari daycare pada Rabu 25 September 2024. Sepulang dari daycare, istrinya menemukan luka cakaran dibawah mata anaknya berinisial SAF yang baru berusia dua tahun.

Lalu, yang membuat Rizky dan istrinya geram adalah pihak daycare tidak memberikan informasi apapun terkait luka tersebut, meskipun mereka menggunakan aplikasi khusus untuk memberikan update tentang aktivitas anak setiap harinya, mulai dari jadwal makan hingga durasi tidur.

"Logikanya kok bukan pihak mereka yang memberi tau, kita sudah membayar mereka mahal dan mereka juga ada aplikasi khusus yang update mulai dari makan, kegiatan pagi, siang, hingga tidur harus lapor berapa jam berapa menit, itu tidak ada informasi," ujarnya usai membuat laporan di Mapolres Tangsel.

Advertising
Advertising

Menurut dia, istrinya yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi, sempat langsung menanyakan kejadian tersebut kepada tiga pengajar di daycare. Namun, jawaban yang diberikan cukup mengejutkan.

"Ditanya langsung sekitar ada tiga teacher, ditanya ada supervisor, ternyata jawabannya "anak ibu nangis dari pagi, dan dia menyakar dirinya sendiri" Ini bagi istri saya keilmuan basic dia disampaikan tidak ada anak yang ingin melukai dirinya sendiri, bahkan kita orang dewasa tidak mungkin yang normal bunuh diri kan itu poinnya," ungkapnya.

Tidak puas dengan jawaban tersebut, Firdaus dan istrinya memutuskan untuk meninjau rekaman CCTV di daycare tersebut. Setelah memeriksa rekaman, mereka menemukan bahwa SAF menjadi korban kekerasan dari anak lain sebanyak delapan kali.

Namun, pada momen itu SAF terlihat dipangku oleh salah satu teacher, tetapi ketika kekerasan terjadi, tidak ada tindakan tegas dari pihak pengajar untuk melerai. Ironisnya, ketika anak lain melakukan kegaduhan, pengajar langsung mengambil tindakan, padahal itu baru terjadi sekali.

"Kita cek CCTV banyak ruangan, selesai dicek ternyata dari pukul 12.51 WIB sampai 13.03 WIB cctv yang sudah kita serahkan ke polres bahwa anak kami jadi korban kekerasan oleh anak lainnya kurang lebih delapan kali. Anak kami posisinya dipangku teacher, di kejadian ke-enam ada anak lain perempuan melakukan kegaduhan itu langsung dilerai, padahal baru sekali," ungkapnya.

"Pertanyaannya kok anak yang melakukan itu kepada anak saya tidak dilakukan seperti itu, yang kedua kok tidak ada laporan atas luka cakar tadi," sambungnya.

Keesokan harinya, lanjut dia, Firdaus meminta istrinya untuk menghubungi pihak daycare untuk klarifikasi. Namun, jawaban yang diterima justru semakin memperkeruh suasana. Pihak daycare bersikeras bahwa luka tersebut bukan disebabkan oleh anak lain atau insiden jatuh, melainkan dilakukan oleh SAF sendiri.

"Mereka bilang bahwa cakaran itu bukan karena cakaran anak orang ataupun jatuh, itu murni dilakukan oleh anaknya sendiri. Saya undang mereka hari Sabtu, suratnya saya kirim Jumat pagi. Masih dikonfirmasi, supervisor tidak bisa hadir karena cuti. Owner tidak bisa hadir tanpa keterangan," katanya.

Mendapati ketidakjelasan ini, Rizky memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Ia melaporkan kasus ini ke polisi dengan tuduhan kekerasan terhadap anak dan/atau pembiaran. Barang bukti yang dilampirkan dalam laporan termasuk rekaman CCTV, surat undangan klarifikasi, foto chat, dan foto luka anaknya.

"Saya maju ke ranah hukum karena saya sudah menemukan delik pidana kekerasan dan pembiaran jadinya kekerasan. Yang dilaporkan terkait dengan kekerasan terhadap anak dan atau pembiaran," pungkasnya.

Dari data yang diterima TEMPO, laporan tersebut dibuat dengan nomor TBL/B2201/IX/2024/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.

Pilihan Editor: Kerangka Tulang Manusia Ditemukan di Pinggir Tol Serpong

Berita terkait

Tulang Belulang di Pinggir Jalan Tol Serpong Belum Dipastikan Tulang Manusia

25 menit lalu

Tulang Belulang di Pinggir Jalan Tol Serpong Belum Dipastikan Tulang Manusia

Polisi menunggu hasil penelitian laboratorium untuk memastikan apakah benda yang ditemukan di pinggir jalan Tol Serpong itu tulang manusia atau bukan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penemuan Tulang Belulang di Tol Serpong, Polisi: Berawal dari Laporan Warga

1 jam lalu

Kronologi Penemuan Tulang Belulang di Tol Serpong, Polisi: Berawal dari Laporan Warga

Penemuan ini ketika dua warga yang melintas melihat sesuatu yang mencurigakan tergeletak di pinggir tol serpong sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Kerangka Tulang Manusia Ditemukan di Pinggir Tol Serpong

5 jam lalu

Kerangka Tulang Manusia Ditemukan di Pinggir Tol Serpong

Polisi telah membawa kerangka tulang manusia itu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk identifikasi.

Baca Selengkapnya

Duel Satu Lawan Siswa Sekolah Dasar di Cianjur Viral, Kepala Sekolah: Hari Ini Semua Pihak Dipanggil

11 jam lalu

Duel Satu Lawan Siswa Sekolah Dasar di Cianjur Viral, Kepala Sekolah: Hari Ini Semua Pihak Dipanggil

Video viral perkelahian duel satu lawan satu siswa sekolah SD di Cianjur, Jawa Barat viral di media sosial. Kepala sekolah panggil pihak terkait.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

2 hari lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

2 hari lalu

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

Korban dugaan kekerasan bos perusahaan Brandoville Studios menyerahkan bukti baru ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

3 hari lalu

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

Mahfud MD mengatakan, pembentukan Undang-Undang Perlindungan terhadap Pembela HAM perlu segera dimasukkan di dalam prolegnas.

Baca Selengkapnya

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

3 hari lalu

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

Delapan saksi sudah diperiksa oleh Polres Metro Jakpus, yaitu 6 mantan karyawan Brandoville Studios, serta Ketua RT dan ibu korban.

Baca Selengkapnya

Korban KDRT Caleg Terpilih PDIP Imam Wahyudi Minta Bantuan LPSK, Hasil Visum Terbukti Ada Kekerasan

5 hari lalu

Korban KDRT Caleg Terpilih PDIP Imam Wahyudi Minta Bantuan LPSK, Hasil Visum Terbukti Ada Kekerasan

Isma Safitri, istri dari politikus PDIP Bangka Belitung Imam Wahyudi, melaporkan suaminya ke polisi atas dugaan KDRT

Baca Selengkapnya

Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

5 hari lalu

Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan darurat aksi penculikan terhadap anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya