Pelajar MA Korban Penganiayaan di Tebet Didiagnosis Cacat Seumur Hidup

Minggu, 13 Oktober 2024 13:52 WIB

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelajar berinisial AAP, 16 tahun, yang sempat koma akibat penganiayaan yang diduga dilakukan teman-temannya di sebuah Madrasah Aliyah (MA) di Jakarta Selatan dinyatakan telah siuman. Ayah korban, M, 49 tahun, mengatakan anaknya telah menunjukkan tanda siuman dengan menggerakkan jari tangan pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Sehari sebelumnya, tim bedah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur, selesai mengoperasi kepala AAP. Menurut keterangan M, operasi itu adalah upaya menyelamatkan nyawa AAP yang sempat dinyatakan kritis.

“’Pak ini anak bapak ini, saya cuma menolong untuk hidup aja. Nah, kalau untuk hidup aja bisa anak bapak ini’," ucap M menirukan penjelasan dokter bedah tentang kondisi AAP pada Tempo, Sabtu, 12 Oktober 2024.

M telah melihat hasil Computed Tomography (CT) scan kepala anaknya yang menunjukkan adanya cedera berat di belahan otak kanan dan kiri AAP. "Otak kanannya itu pendarahan hebat. Pendarahan yang banyak. Terus ada memarnya juga otaknya. Terus otak yang sebelah kiri itu remuk, rusak," kata dia.

Dengan tingkat kerusakan organ otak yang dinilai fatal itu, kata M, dokter memperkirakan sulit bagi AAP untuk hidup normal seperti semula. Berdasarkan observasi sementara hingga kemarin, M menyampaikan anaknya belum bisa berkomunikasi meski telah siuman.

Advertising
Advertising

Tempo yang berkesempatan mengunjungi AAP di ruang intensive care unit (ICU), melihat AAP membuka mata dengan pandangan ke atas. Saat Mukti mencoba mengajak berbicara, AAP mengeluarkan suara samar dengan bibir yang sedikit terbuka. Dalam kunjungan singkat itu, AAP menggerakkan tangan kirinya serta kedua kakinya.

Meski telah siuman, kata M, AAP belum bisa merespon stimulus yang diberikan oleh dokter. M mereka ulang kejadian saat dokter memanggil AAP sembari menepuk kedua tangan untuk memusatkan perhatian anaknya. "AAP, pejamkan mata. Enggak dengar kan? Enggak pejamkan mata kan? Cuma begitu aja bisanya sekarang," demikian M menirukan.

M menyebut dokter juga memberikan instruksi agar anaknya mengangkat tangan. Namun AAP belum bisa mengikuti intruksi itu, termasuk juga tidak menjawab saat dipanggil. Respon yang masih minim itu, kata M, membuat dokter memberikan diagnosis bagi AAP.

"Untuk masalah berbicara itu gak ada lagi. Sampai kedepannya katanya. Kalau bisa itu ya atas izin mukjizat dari Allah mungkin bisa. Jadi kata dokter itu ya kesimpulannya cacat seumur hidup," kata dia. Kini AAP telah dipindah dari ICU dan dirawat di ruang observasi lantai 9 RSUD Budhi Asih.

Pilihan Editor: Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

Berita terkait

Penganiayaan Siswa Madrasah Aliyah di Tebet, Kuasa Hukum Korban Pertanyakan CCTV Sekolah yang Rusak

6 jam lalu

Penganiayaan Siswa Madrasah Aliyah di Tebet, Kuasa Hukum Korban Pertanyakan CCTV Sekolah yang Rusak

Siswa MA di Jakarta Selatan mengalami luka parah hingga koma, diduga akibat penganiayaan oleh kakak kelasnya.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Pelajar MA di Tebet, Pelaku Disebut Jago Pencak Silat

8 jam lalu

Penganiayaan Pelajar MA di Tebet, Pelaku Disebut Jago Pencak Silat

Pelaku penganiayaan pelajar MA di Tebet disebut jago pencak silat.

Baca Selengkapnya

3 Topik Terpopuler Kanal Hukum: Insiden Calon Gubernur Maluku Utara, Penganiayaan Pelajar dan Pencabulan di Panti Asuhan

9 jam lalu

3 Topik Terpopuler Kanal Hukum: Insiden Calon Gubernur Maluku Utara, Penganiayaan Pelajar dan Pencabulan di Panti Asuhan

Insiden meledaknya speed boat Calon Gubernur Maluku Utara, penganiayaan pelajar dan pencabulan di panti asuhan menjadi 3 topik terpopuler.

Baca Selengkapnya

Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah Korban Penganiayaan Telah Siuman Setelah Koma Dua Hari

1 hari lalu

Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah Korban Penganiayaan Telah Siuman Setelah Koma Dua Hari

Siswa yang menjadi korban penganiayaan itu mengalami pendarahan hebat di bagian otak. Operasi berjalan sekitar delapan jam.

Baca Selengkapnya

Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

2 hari lalu

Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

Seorang siswa Madrasah Aliyah mengalami cedera otak hingga koma, diduga karena dianiaya oleh kakak kelasnya, tapi polisi mengatakan mereka duel.

Baca Selengkapnya

Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

2 hari lalu

Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

Kuasa hukum siswa Madrasah Aliyah itu akan mengajukan surat permohonan pendampingan ke berbagai lembaga untuk mengawasi proses pengusutan kasus.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

2 hari lalu

Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

Pengacara tetap berharap Polres Metro Jakarta Selatan mengusut laporan dugaan penganiayaan yang mengakibatkan AAP koma hingga sekarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

2 hari lalu

Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

Siswa MA di Jakarta Selatan mengalami luka parah hingga koma, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. Begini penjelasan polisi.

Baca Selengkapnya

Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

5 hari lalu

Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

Kasus penganiayaan yang sempat dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 4 Oktober 2024 dicabut di hari yang sama dengan alasan kekeluargaan.

Baca Selengkapnya

Sunan Kalijaga Klaim akan Laporkan Ketum Parpol atas Dugaan Penganiayaan, Polisi: Belum Ada Laporan

6 hari lalu

Sunan Kalijaga Klaim akan Laporkan Ketum Parpol atas Dugaan Penganiayaan, Polisi: Belum Ada Laporan

Hingga Senin, 7 Oktober 2024, kepolisian belum mendapat laporan Sunan Kalijaga soal dugaan penganiayaan yang dilakukan ketua umum partai.

Baca Selengkapnya