Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penganiayaan Siswa Madrasah Aliyah di Tebet, Kuasa Hukum Korban Pertanyakan CCTV Sekolah yang Rusak

image-gnews
Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum keluarga korban penganiayaan pelajar Madrasah Aliyah (MA) As-Syafi’iyah di Tebet, Jakarta Selatan, mempertanyakan kondisi Closed-Circuit Television (CCTV) sekolah yang diklaim rusak. Korban AAP, 16 tahun, mengalami cedera otak parah hingga koma diduga karena dianiaya oleh sejumlah kakak kelasnya pada Selasa, 8 Oktober 2023.

Statement dari kepala sekolah MA-nya, bahwa CCTV itu rusak. Nah ini juga saya tidak tahu, kenapa tiba-tiba pas kejadian CCTV bisa rusak,” ucap kuasa hukum keluarga korban, Saut Hamongan, usai mengunjungi sekolah untuk melakukan penyelidikan pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Saut mengatakan ia bersama tim kuasa hukum yang lain sudah melakukan penyisiran ke area sekolah dan area TKP, termasuk ke rumah-rumah yang ada di sekitar lokasi. Namun, mereka tidak menemukan CCTV, terkecuali yang ada di sekolah dasar (SD) As-Syafi’iyah, itu pun dinyatakan rusak. “Karena kan sekolah posisi SD di bawah, MA nya di atas,” ucapnya. “Nah ini juga statement dari kepala sekolah MA-nya, bahwa CCTV itu rusak,”.

Meski keluarga dan kepolisian berbeda keterangan soal perkelahian atau penganiayaan, keduanya sama-sama menyebut lokasi kejadian berada di gang sepak bola dekat sekolah.

Menurut Mukti, ayah korban, anaknya mengalami luka hingga harus dioperasi dan koma karena dipukuli oleh dua kakak kelasnya. Pada Selasa siang, sekitar pukul 11.45, AAP ditarik oleh kakak kelasnya yang duduk di kelas 12 dan 11. Dia dibawa ke luar pagar sekolah. “Setelah itu terjadi pemukulan dan mengakibatkan anak saya memar,” ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Gogo Galesung menyampaikan keterangan berbeda. Gogo menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan pada lima orang, termasuk pihak sekolah dan siswa yang menjadi saksi, AAP bukan dipukuli secara bergerombol, melainkan berkelahi. 

“Jadi bukan pengeroyokan atau penganiayaan ya, satu lawan satu” ucap Gogo saat dihubungi pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Gogo juga menyampaikan bahwa kedua anak siswa MA Asy-Syafi'iyah Tebet ini berkelahi karena masalah asmara. Kakak kelas korban tidak terima AAP dekat dengan seorang perempuan. Akhirnya pada jam 12 siang, AAP dibawa ke luar dan terjadilah perkelahian. “Jadi itu masalah perempuan, masalah pacar,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, Gogo mengaku akan terus melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan lain. 

Saat ini, AAP dinyatakan telah siuman setelah sempat koma selama dua hari. Ayah korban, M, mengatakan anaknya telah menunjukkan tanda siuman dengan menggerakkan jari tangan pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Sehari sebelumnya, tim bedah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur, selesai mengoperasi kepala AAP. Menurut keterangan M, operasi itu adalah upaya menyelamatkan nyawa AAP yang sempat dinyatakan kritis. Ayah korban, M, menyebut karena kerusakan otak yang parah anaknya terancam cacat seumur hidup.

“Untuk masalah berbicara itu gak ada lagi. Sampai ke depannya katanya. Kalau bisa itu ya atas izin mukjizat dari Allah mungkin bisa. Jadi kata dokter itu ya kesimpulannya cacat seumur hidup," kata dia. Kini AAP telah dipindah dari ICU dan dirawat di ruang observasi lantai 9 RSUD Budhi Asih.

Sampai saat ini, Tempo sudah mencoba menghubungi pihak sekolahan MA As-Syafi’iyah mengenai kepastian dari keterangan kuasa hukum keluarga AAP terkait CCTV, namun pihak sekolah belum membuka informasi apapun.

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Hukuman Mati Tak Efektif Tekan Peredaran Narkoba, Ahli Hukum UGM: Hanya Jerat Pengedar Kecil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penganiayaan Pelajar MA di Tebet, Pelaku Disebut Jago Pencak Silat

6 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Pelajar MA di Tebet, Pelaku Disebut Jago Pencak Silat

Pelaku penganiayaan pelajar MA di Tebet disebut jago pencak silat.


3 Topik Terpopuler Kanal Hukum: Insiden Calon Gubernur Maluku Utara, Penganiayaan Pelajar dan Pencabulan di Panti Asuhan

7 jam lalu

Sejumlah kerabat memasuki ruangan untuk mendoakan mendiang Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
3 Topik Terpopuler Kanal Hukum: Insiden Calon Gubernur Maluku Utara, Penganiayaan Pelajar dan Pencabulan di Panti Asuhan

Insiden meledaknya speed boat Calon Gubernur Maluku Utara, penganiayaan pelajar dan pencabulan di panti asuhan menjadi 3 topik terpopuler.


Pelajar MA Korban Penganiayaan di Tebet Didiagnosis Cacat Seumur Hidup

1 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Pelajar MA Korban Penganiayaan di Tebet Didiagnosis Cacat Seumur Hidup

AAP, 16 tahun, sempat koma karena mengalami cedera otak parah akibat penganiayaan yang diduga dilakukan teman-temannya


Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah Korban Penganiayaan Telah Siuman Setelah Koma Dua Hari

1 hari lalu

Mukti (49 tahun), menjelaskan kondisi putranya berinisial AAP (16 tahun) yang menjadi korban penganiayaan di area Madrasah Aliyah As-Shafi'iyah 01 Tebet. Mukti ditemui di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, Sabtu, 12 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A
Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah Korban Penganiayaan Telah Siuman Setelah Koma Dua Hari

Siswa yang menjadi korban penganiayaan itu mengalami pendarahan hebat di bagian otak. Operasi berjalan sekitar delapan jam.


Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

2 hari lalu

Ilustrasi perkelahian. Shutterstok
Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

Seorang siswa Madrasah Aliyah mengalami cedera otak hingga koma, diduga karena dianiaya oleh kakak kelasnya, tapi polisi mengatakan mereka duel.


Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

2 hari lalu

Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

Kuasa hukum siswa Madrasah Aliyah itu akan mengajukan surat permohonan pendampingan ke berbagai lembaga untuk mengawasi proses pengusutan kasus.


Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

2 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

Pengacara tetap berharap Polres Metro Jakarta Selatan mengusut laporan dugaan penganiayaan yang mengakibatkan AAP koma hingga sekarang.


Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

2 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

Siswa MA di Jakarta Selatan mengalami luka parah hingga koma, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. Begini penjelasan polisi.


Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat memberikan keterangan pers soal ketua umum parpol (ARS) yang aniaya selebgram (AN) pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

Kasus penganiayaan yang sempat dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 4 Oktober 2024 dicabut di hari yang sama dengan alasan kekeluargaan.


Bekuk 3 Tersangka Pembunuhan di Kota Kupang, Polisi Sebut Pelaku Sempat Antar Korban ke RS

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Bekuk 3 Tersangka Pembunuhan di Kota Kupang, Polisi Sebut Pelaku Sempat Antar Korban ke RS

Di Rumah Sakit, tersangka penikaman berujung maut di Maulafa, Kota Kupang mengatakan korban mengalami kecelakaan lalu lintas.