Mantan Ketua KPK Abraham Samad Sarankan Presiden Prabowo Subianto Segera Seleksi Ulang Capim KPK

Editor

Febriyan

Jumat, 1 November 2024 11:12 WIB

Presiden Prabowo Subianto berdiri di sunroof Pindad Maung Garuda saat tiba di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk menyeleksi ulang calon-calon pimpinan KPK. Menurut Samad, Prabowo dapat melakukan pemilihan kembali jika merasa nama-nama calon pimpinan yang telah tersaring pada masa Presiden ke-7 Joko Widodo dia anggap kurang pas.

Saat ini, hasil seleksi calon pimpinan dan calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nama-nama tersebut disampaikan Presiden ke-7 Joko Widodo melalui Surat Presiden (Surpres) yang ditandatangani pada 15 Oktober 2024 atau lima hari sebelum pergantian presiden.

Samad berpendapat Prabowo masih bisa mengganti nama-nama tersebut meski DPR telah menerima Surpres hasil seleksi calon pimpinan dan anggota Dewas KPK.

“Maka kita mendorong pemerintah, karena ini ada aturannya buat pemerintah bisa menganulir, bisa membuat Pansel (Panitia Seleksi) ulang dan melakukan seleksi ulang untuk calon pimpinan KPK,” kata Samad di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Masa jabatan pimpinan KPK saat ini akan berakhir pada 20 Desember 2024 mendatang. Meski begitu, Abraham Samad menilai masih ada cukup waktu jika Prabowo ingin melakukan seleksi ulang.

Advertising
Advertising

Samad menganggap waktu dua bulan hingga pergantian masa jabatan KPK masih cukup untuk melakukan proses seleksi ulang. “Ini belum terlambat kalau kita mau menghasilkan pimpinan KPK yang kredibel,” ucap Samad.

Sebelumnya, Pansel meloloskan 10 Capim 10 Cadewas KPK. Kesepuluh nama calon pimpinan KPK itu adalah Agus Joko Pramono; Ahmad Alamsyah Saragih; Djoko Poerwanto; Fitroh Rohcahyanto; Ibnu Basuki Widodo; Ida Budhiati; Johanis Tanak; Michael Rolandi Cesnanta Brata; Poengky Indarti; dan Setyo Budiyanto.

Sementara 10 nama calon anggota Dewas KPK adalah Benny Jozua Mamoto; Chisca Mirawati; Elly Fariani; Gusrizal; Hamdi Hassyarbaini; Heru Kreshna Reza; Iskandar Mz; Mirwaiz; Sumpeno; dan Wisnu Baroto.

Akan tetapi seleksi ini dianggap melanggar putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan seleksi Capim dan Cadewas KPK hanya dilakukan satu kali dalam satu periode kepemimpinan presiden. Jokowi sendiri telah melakukan seleksi terhadap Capim dan Cadewas Periode 2019-2024. Karena itu, muncul desakan agar Presiden Prabowo Subianto melakukan seleksi ulang.

Berita terkait

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

37 menit lalu

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

PDIP mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang diisukan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dapat Oleh-Oleh Karak Usai Salat Jumat di Masjid Al Wustho Mangkunegaran Solo

57 menit lalu

Jokowi Dapat Oleh-Oleh Karak Usai Salat Jumat di Masjid Al Wustho Mangkunegaran Solo

Jokowi yang didampingi ajudan dan tim Paspampres tiba di Masjid Al-Wustho pukul 11.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Berencana Temui Jokowi di Solo Siang Ini

1 jam lalu

Ridwan Kamil Berencana Temui Jokowi di Solo Siang Ini

Pada Kamis malam, Ridwan Kamil bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Relawan Ihwal Tujuan Pembentukan GSN Prabowo

2 jam lalu

Begini Kata Relawan Ihwal Tujuan Pembentukan GSN Prabowo

Prabowo dalam agenda buka puasa tersebut, kata Utje, meminta agar relawan yang masuk dalam GSN untuk mengawal sejumlah program.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Ungkap Kelakar Prabowo saat Makan Malam di Restoran Padang

4 jam lalu

Ridwan Kamil Ungkap Kelakar Prabowo saat Makan Malam di Restoran Padang

Ridwan Kamil menyebut restoran Padang yang dikunjunginya bersama Prabowo merupakan salah satu masakan favorit Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Baca Selengkapnya

Agenda Terselubung Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional

6 jam lalu

Agenda Terselubung Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional

Tim Prabowo-Gibran akan mendeklarasikan pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), untuk mengawal program pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Andi Gani Bertemu Jokowi di Solo, Bicara Kesejahteraan Buruh, UU Cipta Kerja hingga 3.000 Buruh Tekstil Kena PHK

7 jam lalu

Cerita Andi Gani Bertemu Jokowi di Solo, Bicara Kesejahteraan Buruh, UU Cipta Kerja hingga 3.000 Buruh Tekstil Kena PHK

Andi Gani Nena Wea mengungkapkan kesejahteraan masih menjadi perhatian Jokowi meski telah purna tugas sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

KPK Diminta Lanjutkan Penyelidikan Kasus-kasus Terkait Keluarga Jokowi: dari Jet Pribadi hingga Blok Medan

8 jam lalu

KPK Diminta Lanjutkan Penyelidikan Kasus-kasus Terkait Keluarga Jokowi: dari Jet Pribadi hingga Blok Medan

Abraham Samad menilai KPK harus melanjutkan penyelidikan kasus-kasus yang diduga melibatkan keluarga Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Tom Lembong, 4 Mendag Era Jokowi Ini Juga Impor Gula Besar-Besaran

20 jam lalu

Tak Hanya Tom Lembong, 4 Mendag Era Jokowi Ini Juga Impor Gula Besar-Besaran

Selain Tom Lembong, 4 Menteri Perdagangan era Jokowi ini juga mengimpor gula secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

GSN Disebut Akan Bantu Eksekusi Kebijakan Strategis Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

GSN Disebut Akan Bantu Eksekusi Kebijakan Strategis Pemerintahan Prabowo

Utje mengatakan bahwa hampir seluruh relawan Presiden ke-7 Jokowi dan Presiden Prabowo akan bergabung ke Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN.

Baca Selengkapnya