Jaringan Rakyat Miskin Kota Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 13:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 200 warga yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota se-Jabotabek berunjuk rasa di depan Depatemen Keuangan, Jakarta, Senin (6/1). Pengunjuk rasa yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pedagang kaki lima itu mengkritik kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM, listrik, dan telepon. Menurut mereka, keputusan pemerintah itu merupakan kebijakan bom waktu yang sangat berbahaya. Dalam aksi yang hanya berlangsung selama lima menit ini pengunjuk rasa menyerahkan hadiah untuk Menteri Keuangan berupa sebuah karung bertuliskan: Turunkan Harga Untuk Rakyat. Karung yang diisi sedemikian rupa dan diikat dengan bandana berwarna jingga ini diserahkan pada perwakilan Departemen Keuangan dari biro hukum. Harap langsung diberikan kepada pak menteri. Jangan dibuang, jangan dibakar,seru para pengunjuk rasa bersahut-sahutan. Seusai memberikan hadiah itu, pengunjuk rasa beranjak pulang. Sebelumnya, mereka juga berunjuk rasa di Kantor Menkokesra Jalan Merdeka Barat dan Kantor Meneg BUMN di Lapangan Banteng Jakarta. Dalam selebarannya Jaringan Rakyat Miskin Kota menuntut kebijakan yang melindungi kegiatan ekonomi dan pemukiman informal. Menurut LSM ini kebijakan pemerintah di satu sisi sangat memberatkan, sedangkan di sisi lain kegiatan ekonomi khususnya di sektor informal kerap mengalami kekerasan. Pemda melarang sektor informal yang menjadi tumpuan hidup rakyat miskin, kegitan ekonomi dan pemukiman informal rakyat miskin digusur, pelakunya ditangkap dan dikejar-kejar layaknya kriminal, tulis jaringan ini dalam selebarannya. Karena itu mereka menuntut pemerintah menghentikan penggusuran, penggarukan dan penangkapan pelaku kegiatan sektor informal, menghentikan penggusuran pemukiman kumuh rakyat miskin, serta menggunakan dana kompensasi sosial sebesar Rp. 4 triliun untuk program yang konkrit sehingga tidak lagi salah sasaran atau gagal mencapai tujuan dan bebas dari korupsi. (Dara Meutia Uning- Tempo News Room)

Berita terkait

Unri Bantah Ada Mahasiswa Baru Mundur Akibat Tak Bisa Bayar Kuliah: Hampir 50 Persen Dapat UKT Rendah

53 detik lalu

Unri Bantah Ada Mahasiswa Baru Mundur Akibat Tak Bisa Bayar Kuliah: Hampir 50 Persen Dapat UKT Rendah

Penjelasan Unri soal mahasiswa baru mundur akibat UKT mahal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

1 menit lalu

Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

Menurutnya study tour memiliki efek domino pada hidupnya pariwisata sekaligus perekonomian daerah, terutama di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Perbedaan KRIS dengan Sistem Kelas 1,2, dan 3 di Pelayanan BPJS Kesehatan

2 menit lalu

Perbedaan KRIS dengan Sistem Kelas 1,2, dan 3 di Pelayanan BPJS Kesehatan

Sistem klasifikasi kelas 1, 2, dan 3 bagi pasien BPJS Kesehatan akan diganti dengan penerapan Kelas Rawat Inap Standar alias KRIS. Bedanya?

Baca Selengkapnya

Apple Garap AirTag Generasi 2, Segini Jangkauan Pelacakannya

4 menit lalu

Apple Garap AirTag Generasi 2, Segini Jangkauan Pelacakannya

Apple akan meluncurkan AirTag, alat pelacak barang, versi terbaru. Bisa dibunyikan lewat ponsel dari jarak hingga 60 meter.

Baca Selengkapnya

Kawanan Begal Motor di Bekasi Dibekuk Polisi, Tiga Masih Buron

5 menit lalu

Kawanan Begal Motor di Bekasi Dibekuk Polisi, Tiga Masih Buron

Korban, Angga, sempat menangkis senjata tajam yang dibawa begal motor itu dengan tangan.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter, Ini 4 Pemimpin Negara Tewas Kecelakaan Udara

7 menit lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter, Ini 4 Pemimpin Negara Tewas Kecelakaan Udara

Presiden Iran meninggal dalam kecelakaan helikopter. Selain Ebrahim Raisi berikut beberapa pemimpin di dunia yang tewas kecelakaan udara.

Baca Selengkapnya

DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

7 menit lalu

DBS Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun Ini

PT Bank DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 5 persen secara tahunan atau year on year.

Baca Selengkapnya

BPBD Bandung Barat Selidiki Heboh Dentuman Misterius dari Dalam Tanah

10 menit lalu

BPBD Bandung Barat Selidiki Heboh Dentuman Misterius dari Dalam Tanah

Suara dentuman misterius kembali membikin heboh masyarakat di Bandung. Dulu dari langit, sekarang terdengar dari dalam tanah.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

14 menit lalu

Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

Pakar mengatakan informasi lewat media sosial bisa lebih menarik, terutama jika ada gambar dan suara, sehingga pesan manfaat imunisasi bisa sampai.

Baca Selengkapnya

KPPU Cari Penyebab Harga Bawang Putih Mahal

20 menit lalu

KPPU Cari Penyebab Harga Bawang Putih Mahal

Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan pengecekan lapangan di 7 wilayah untuk mencari tahu penyebab bawang putih mahal.

Baca Selengkapnya