Keluarga Syafrudin Berharap MercedesTepati Janji

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 10 November 2012 16:17 WIB

Ilustrasi. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Eni Zahroh, 38 tahun, istri almarhum Syafrudin, korban yang tewas tertabrak pintu mobil Presiden Direktur Mercedes-Benz, Klaus Widner, hanya bisa pasrah menanti perusahaan otomotif itu menepati janjinya. "Mudah-mudahan ditepati. Saya pasrahkan ke Allah saja," kata Eni ketika ditemui Tempo di rumahnya, Jalan Rawa Panjang RT 16 RW 09 Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Menurut Eni, perwakilan Mercy pernah berjanji kepadanya bahwa putri sulungnya, Rizkianti Agung, akan memberikan pekerjaan di perusahaan internasional tersebut. Meski begitu, tidak ada perjanjian hitam di atas putih antara mereka. "Saya pegang janji lisannya." Lima hari setelah kepergian sang suami, Eni masih yakin atas janji itu.

Sekarang, Kiki masih menjadi trainee di The Body Shop. Nantinya, jika dia benar dipekerjakan Mercy, Eni meminta Kiki agar pindah ke Mercy. "Kalau ada yang lebih baik, kenapa enggak?" ibu tiga anak ini berujar. Kiki baru saja lulus dari salah satu SMK di kota kelahiran ibunya, Cirebon.

Setelah Syafrudin meninggal, Kiki menjadi tulang punggung keluarganya. Selain menafkahi ibunya yang tidak bekerja, Kiki juga menanggung dua adiknya, Nurul Khofifa, 11 tahun, dan Ariansyah, 5 tahun.

Almarhum Syafrudin dulu bekerja di PT. Buana Mas, sebuah perusahaan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Eni mengaku sudah merelakan kepergian suaminya. "Sudah ya, jangan diungkit. Ini sudah selesai," kata Eni.

Syafrudin tewas setelah tertabrak pintu mobil yang terbuka dari dalam oleh Direktur Mercedes-Benz Indonesia, Klaus Weidner. Syafrudin berusaha menyalip mobil tersebut dari arah kiri. Pada saat bersamaan, Weidner membuka pintu ketika Syafrudin tepat berada di sebelah kiri bagian belakang mobil.

Syafrudin pun terdorong oleh pintu dan oleng sehingga menghantam trotoar. Pria 46 tahun itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani perawatan. Tetapi, dalam perjalanan ke rumah sakit, dia mengembuskan napas terakhir.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menetapkan sopir Weidner, Kasbi Lucas, sebagai tersangka. Weidner justru melenggang bebas. Masalah dengan keluarga Syafrudin pun terselesaikan setelah pemberian santunan, yang nominalnya tak mau disebut Eni, dan janji pekerjaan.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

9 jam lalu

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Jadi Sorotan Media Asing

Kecelakaan bus yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok diberitakan berbagai media asing, seperti ABC News hingga The New York Times.

Baca Selengkapnya

Viral Video Detik-Detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Sumpah Guys, Gua Kecelakaan

10 jam lalu

Viral Video Detik-Detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Sumpah Guys, Gua Kecelakaan

Detik-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok Terekam Kamera Siswa Saat Sedang Live TikTok

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Lingga Kencana Depok Semula Ingin Acara Perpisahan Diadakan di Yogyakarta

11 jam lalu

Siswa SMK Lingga Kencana Depok Semula Ingin Acara Perpisahan Diadakan di Yogyakarta

Salah satu orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok mengungkap acara perpisahan semula ingin diadakan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

12 jam lalu

Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Uno Minta Pelaku Wisata Cermat Pilih Kendaraan

Menteri Sandiaga Uno minta pelaku wisata untuk lebih hati-hati dalam memilih kendaraan. Buntut peristiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Ingatkan Sekolah Utamakan Keselamatan

12 jam lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Ingatkan Sekolah Utamakan Keselamatan

Kemendikbud menyampaikan pesan kepada sekolah terkait kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

13 jam lalu

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

Kendaraan yang dikelola perusahaan otobus yang tidak memiliki izin angkutan biasanya tidak berhenti atau transit di terminal. Sulit ditindak Dishub

Baca Selengkapnya

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

14 jam lalu

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

Jasa Raharja memberikan santunan Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

15 jam lalu

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Sebanyak 7 korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok menjalani operasi ortopedi karena alami luka berat.

Baca Selengkapnya

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

16 jam lalu

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok memberikan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

16 jam lalu

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

PT Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan bus tersebut akan mendapat santunan.

Baca Selengkapnya