TEMPO Interaktif, Jakarta:Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mendatangi Kedutaan Inggris memprotes keputusan Pemerintah Inggris untuk melepas paksa jilbab Shabina Begum. Shabina Begum adalah seorang pelajar sekolah Islam yang mengenakan jilbab dan diminta oleh pemerintah Inggris untuk melepas jilbabnya. Ini bentuk pelecehan terhadap umat Islam yang tidak diperbolehkan memakai jilbab, kata Jamal Al-Dien, Wakil Ketua MMI DKI di depan Kedubes Inggris, Kamis (24/6). Dalam aksi tersebut Jamal mengatakan seharusnya pemerintah Inggris mengedepankan kebebasan dalam berdemokrasi serta tidak menghalang-halangi orang memakai jilbab. Muslimah itu memakai jilbab karena keyakinan agamanya. Pemerintah Inggris seharusnya tidak mencampuri itu, tambahnya. Jamal juga mencontohkan bahwa ada salah seorang warga negara Inggris yaitu Cat Steven, seorang mantan penyanyi dari Inggris yang kemudian berganti nama menjadi Yusuf Islam. Bahkan Cat Steven juga mengajak istri dan anak-anaknya masuk Islam serta membuat yayasan yang membantu perkembangan Islam, ujarnya. Jamal juga mengajak agar Pemerintah Inggris beserta warga negara Inggris untuk masuk Islam, karena Islam adalah agama yang benar. Kami datang kemari bertujuan untuk menasihati Pemerintah Inggris agar tidak berlaku sewenang-wenang, kata dia. Jamal juga mengimbau agar Pemerintah Inggris memberi kebebasan bagi umat Islam untuk menjalankan syariatnya. Kami berharap agar Pemerintah Inggris dapat memperhatikan aspirasi umat Islam, katanya. Aksi diikuti sekitar 20 orang anggota MMI yang membawa spanduk pengecaman terhadap kedutaan Inggris, di antaranya bertuliskan 'Inggris Musuh Kemanusiaan', 'Hentikan Penghinaan Terhadap Islam', dan 'Berjilbab Dilarang, Telanjang Dihormati'. Muhamad Fasabeni - Tempo News Room