Petugas menunjukkan kartu TEP-AJA yang akan digunakan untuk pembayaran elektronik menaiki Kopaja AC P-19 dan P-20 di Ragunan, Jakarta, Kamis (5/7). TEMPO/Tony Hartawan
Rupanya alasan pengunduran ini lantaran bus-bus yang akan diintegrasikan belum tersedia. Tempo menyambangi pangkalan Kopaja S13 rute Ragunan Belakang-Grogol Senin, 14 Januari 2013 pagi.
"Baru enam bus yang dikirim ke karoseri untuk dimodifikasi," kata salah seorang sopir Kopaja yang minta namanya tidak dicantumkan. Secara keseluruhan, Kopaja S13 yang akan diintegrasikan berjumlah 20 unit. "Kabarnya pekan ini mau dikebut."
Proses modifikasi ini untuk memenuhi standar integrasi, yaitu pintu bus harus sejajar dengan halte busway. Perusahaan yang mengerjakannya adalah PT Sarana Monas Adiguna yang sejak awal memodifikasi Kopaja agar memiliki pendingin udara dan jaringan Wi-Fi. Sejauh ini, dari enam yang sedang dimodifikasi, baru selesai tiga unit.
Jika melihat rute yang dilalui bus ini, maka bus akan terintegrasi dengan jalur busway di Pondok Indah-Gandaria, kemudian Blok M-Polda berbelok ke Semanggi-Grogol. Sayangnya, sopir ini mengaku belum mengetahui teknis integrasinya apakah setiap melewati jalur busway akan langsung masuk atau tidak. (Tiket Kopaja Akan Dijual di Halte Busway)
Di dalam Kopaja yang sudah dimodifikasi ini tersusun lima baris kursi penumpang di sisi kiri dan delapan baris di sisi kanan. Sedangkan satu baris kursi memanjang di bagian belakang. Nantinya di bagian sisi kanan bus akan dibuat pintu seperti Transjakarta. Semua posisi kursi juga akan diubah seperti Transjakarta, yaitu memanjang. Saat ini, fasilitas yang sudah siap hanyalah pendingin udara dan pegangan bagi penumpang yang berdiri. (Baca: Di Balik Gagasan Kopaja Masuk Busway)