Kronologi Kecelakaan Giri Indah Versi KNKT
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Jumat, 30 Agustus 2013 13:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menerbitkan rekomendasi pasca-kecelakaan bus Giri Indah di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dalam rekomendasi tersebut dimuat kronologi kecelakaan yang terjadi pada Rabu, 21 Agustus 2013, itu. "Investigasi masih berlangsung, ada detail-detail hal teknis yang belum kami dapat," kata Kepala Subkomite Kecelakaan Jalan Raya KNKT, Kusnendi Soehardjo, saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Agustus 2013.
Berikut ini kronologi kecelakaan Giri Indah, menurut KNKT, yang dimuat dalam rekomendasi nomor KNKT/001/6/VIII/REK.KJ/13.
- Pada Minggu, 18 Agustus 2013, rombongan jemaat GBI Kelapa Gading, Jakarta Utara, berangkat menuju Cipanas, Bogor, sekitar pukul 24.00 WIB. Rombongan tiba di Wisma Kapendrai, Cipanas, sekitar pukul 03.00 WIB untuk melakukan ibadah hingga Rabu, 21 Agustus 2013.
- Pada Rabu, 21 Agustus 2013, sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan berangkat menuju Jakarta. Dari informasi seorang penumpang, bus yang digunakan untuk kembali ke Jakarta berbeda dari yang digunakan untuk berangkat menuju Cipanas. Bus yang digunakan untuk pulang ke Jakarta adalah bus Giri Indah dengan nomor polisi B-7297-BI, yang berdomisili di DKI Jakarta.
- Ada 50 penumpang dan tiga awak bus Giri Indah dalam perjalanan menuju Jakarta. Setibanya di ruas jalan daerah Gunung Mas, penumpang merasakan bus melaju dengan cepat.
- Saat tiba di ruas Jalan Raya Puncak Bogor Kilometer 86, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada pukul 08.30 WIB, bus menabrak mobil bak barang muatan terbuka atau pikap yang menghadap ke arah Bogor dan sedang berhenti. Mobil tersebut sedang berhenti di depan toko di jalur berlawanan untuk menurunkan tabung gas 3 kilogram.
- Kemudian bus menabrak toko material.
- Bus dan mobil pikap masuk ke jurang dengan kedalaman 8 meter, yang berada di sebelah kanan.
- Di sungai, posisi roda bus menghadap atas. Sedangkan roda mobil pikap menghadap bawah. Kedua kendaraan menghadap ke arah Puncak.
"Saat kejadian, cuaca cerah dan kondisi lalu lintas biasa," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa 14 orang di lokasi kejadian. Sementara itu, enam orang meninggal di rumah sakit. Sebanyak 20 korban meninggal itu terdiri dari 18 penumpang bus, seorang awak bus, serta seorang warga setempat.
Sementara itu, 34 orang mengalami luka-luka. Para korban dievakuasi ke Rumah Sakit Paru Dr M. Goenawan Partowidigdo, Cisarua, Bogor, dan sebagian dirujuk ke Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong serta Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi.
MARIA YUNIAR
Berita Lainnya:
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Khofifah Kalah di Pilkada Jatim? PKB: Tunggu Dulu
Hasil Lengkap Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat LSI
Sehari Bersama Lurah Susan di Lenteng Agung
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat
Polisi yang Tilang Ferrari Dapat Penghargaan
Tim Khofifah Mengaku Temukan Kecurangan di Madura