Dalam Enam Bulan, Jokowi Akan Percantik Kota Tua  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 5 September 2013 07:59 WIB

Wisatawan asing menikmati suasana di Kota Tua, Jakarta, (3/9). Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan pada bulan Januari-Juli 2013 jumlah turis asing yang masuk Indonesia mencapai 4.872.262 orang, naik 6,4 persen. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta terus mengupayakan pembenahan di berbagai sektor. Sasaran berikutnya yakni kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan penataan keseluruhan kawasan Kota Tua masih menunggu pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pariwisata Kota Tua. Namun, ia mengaku telah punya langkah penataan sebelum KEK dibentuk. "Kita ingin segera, dalam enam bulan ini, ada yang mau kita tunjukkan, contohnya seperti apa, merestorasi, merekonstruksi itu seperti apa," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2013.

Menurut mantan pengusaha mebel ini, dalam kurun waktu enam bulan ini, pemerintah akan menjadikan kawasan Kota Tua lebih cantik. "Kita ingin me-lighting rumah-rumah cantik sehingga bagus, kemudian juga menghijaukan kawasan itu," kata Jokowi.

Total keseluruhan kawasan yang akan dibenahi seluas 150 hektare. Sebab, tak hanya di kawasan Taman Fatahillah, melainkan hingga ke Pelabuhan Sunda Kelapa. "Masterplan-nya sudah ada, akan saya kejar, beri contoh, cepat. Kalau contoh sudah, nanti yang lain akan menggulung (ikut serta)," ujar alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini.

Melihat kondisi Kota Tua sebelumnya yang terlihat kotor dan kumuh, Jokowi mengaku heran karena sudah banyak masterplan untuk pembenahan kawasan tersebut. "Sudah puluhan tahun, rencananya banyak, tapi tidak pernah dilaksanakan," tuturnya.

Lantas, untuk penataan pedagang kaki lima di kawasan tersebut, Jokowi optimistis bisa mengatasi. "Ah, gampang, pedagang ribuan saja bisa," ucapnya sambil tertawa.

LINDA TRIANITA

Berita Lain:
Polri Usut Pemusnahan Barang Bukti Freddy Budiman
Izin Operasi Bus Maut Giri Indah Dibekukan
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal


Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

2 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

2 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

6 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

6 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

7 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

11 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

21 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

21 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya