Sejarah Kelam Adiguna di Malam Tahun Baru 2005  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 31 Oktober 2013 16:30 WIB

Adiguna Sutuwo. Dok. TEMPO/Santirta M.


Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Soehandoyo, BAP Adiguna memiliki kelemahan formal sekaligus material. Dari sisi formal, berkas itu tak dilengkapi surat penetapan pengadilan atas penyitaan alat bukti dan surat keterangan tentang pengecekan bukti kepemilikan pistol.

Adapun dari segi material, menurut Andi Herman, seorang jaksa yang memelototi berkas Adiguna, ada perbedaan jarak tembak antara hasil forensik dan keterangan saksi ahli. Hasil pemeriksaan yang dilakukan Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyebut penembakan dilakukan pada jarak 60-70 cm. Namun, keterangan saksi ahli dr Mun'im Idries dari RS Cipto Mangunkusumo menyatakan jarak tembaknya 50-60 cm.

Jaksa juga bingung karena rentang 50-60 cm dikatakan Mun'im sebagai jarak tembak yang jauh. Padahal, orang awam menilai jarak segitu sebagai jarak dekat.

Hanya berselang sepekan, Polda Metro Jaya telah melengkapi semua permintaan jaksa. Berkas Adiguna pun sudah diserahkan lagi ke Kejaksaan pada Kamis pekan lalu. Andi Herman mengaku pihaknya menjadi jelas karena dalam dunia forensik jarak 50-60 cm memang disebut sebagai jarak jauh. Kurang dari itu barulah dikatakan jarak dekat. Perbedaan jarak tembak sebesar 10 cm antara hasil uji forensik dan keterangan saksi ahli juga dianggap wajar karena hanya sebuah perkiraan.

Saat Mun'im Idries memvisum Rudy memang ditemukan luka bundar di kepala kanannya. Ini menunjukkan penembakan dilakukan tegak lurus. Menurut Mun'im, pistol tidak mungkin ditempel di kepala korban karena pada keningnya tidak ada bekas moncong senjata. Di luka tembak pun tidak terdapat bintik hitam jelaga seperti yang terjadi pada korban penembakan jarak dekat, antara 25 dan 30 cm.




Selanjutnya: Saksi-saksi kunci







Advertising
Advertising

Untuk melengkapi BAP, polisi juga sudah memeriksa ulang saksi-saksi kunci, seperti Tinul dan Wewen. Menurut Sukardiman Rais, pengacara Wewen, kliennya ditanya lagi apakah kenal dengan Adiguna. Bagaimana pula dia tahu bahwa Adiguna yang melakukan penembakan. "Jawaban Wewen tetap sama," ujar Sukardiman.

Wewen tahu Adiguna sebagai pembalap kendati tidak mengenal secara pribadi. Menurut Sukardiman, ketika penembakan terjadi, Wewen berada sekitar setengah meter di belakang Adiguna. Kebetulan saat itu ia sedang menunggu kursi kosong agar bisa memesan minuman.

Begitu pula pemeriksaan ulang terhadap Novia Herdiana alias Tinul, 40 tahun. Di mata pengacaranya, Jufri Taufik, tidak ada yang baru. "Semuanya hanya penegasan," katanya.




Selanjutnya: Mun'im Idries Tuding Polisi Ceroboh







Mun'im Idries--yang kini sudah almarhum--menilai polisi telah teledor karena tidak segera memeriksa tangan Adiguna saat ditangkap beberapa jam setelah kejadian. "Polisi ceroboh dalam kasus ini," kata Mun'im. Kecerobohan ini bisa menyulitkan proses pembuktian bahwa Adiguna pembunuh Rudy, kendati bukti-bukti lain telah terkumpul.

Bukti yang cukup penting itu antara lain ditemukannya pistol Smith & Wesson kaliber 22 mm, peluru di kamar tersangka, dan proyektil peluru. Dari hasil uji balistik dinyatakan peluru yang bersarang di kepala korban memang dilesatkan dari moncong pistol tersebut. Saksi-saksinya pun amat memberatkan Adiguna. "Dari 19 saksi, 11 di antaranya melihat Adiguna menembak," kata Inspektur Jenderal Suyitno Landung, Direktur Reserse Kriminal Mabes Polri.

Adiguna tidak mengakui melakukan penembakan dan memiliki pistol itu. Menurut pengacaranya, Amir Karyatin, saat itu kliennya berada di tempat lain, kendati masih di sekitar Hotel Hilton. Nah, sekitar pukul 04.00, ia bergegas menuju kamar 1564 yang ditempati keluarganya. Saat itulah Adiguna mengaku melihat Rudy yang sedang digotong. Dia menyatakan ikut menolong korban, lalu pergi lagi menuju kamarnya.

Itulah yang jadi soal. Oleh karena itu, sebenarnya pemeriksaan sisa-sisa mesiu di tangan Adiguna amat penting. Yang terjadi, dia baru diperiksa dua hari setelah ditangkap. "Hasilnya nihil, tak ada mesiu di tangannya," kata Ajun Komisaris Besar Sigit Sudarmanto, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Kenapa begitu terlambat? Sigit enggan berkomentar karena saat itu belum menjabat wakil direktur.

Yang jelas, menurut Mun'im, keteledoran itu bisa memperlemah dakwaan. "Kalau saja polisi memeriksa tangan Adiguna sejak awal, tentu tidak akan begini," ujarnya.




Selanjutnya: Adiguna tak bisa tidur di tahanan Polda







Selama berada di tahanan, Adiguna susah tidur. Mertua dari artis Dian Sastro ini selalu dijenguk oleh pengacara Amir Karyatin agak siang karena pada pagi hari ia masih tertidur.

Kesulitan tidur bukan karena fasilitas yang kurang nyaman. Namun, dia terusik oleh suara orang yang sedang mengaji. Kebetulan Blok 10 A tahanan Polda Metro Jaya, tempat ia menginap, juga dihuni enam orang tersangka kasus bom Kuningan. Nah, saban malam, mereka melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. "Suaranya keras. Saya baru tidur setelah orang yang mengaji itu selesai," kata Adiguna seperti dituturkan oleh Amir Karyatin.

EVAN | PDAT | ALIA

Berita terkait:
Siapa Penabrak Pagar Rumah Adiguna Sutowo
Perusak Rumah Adiguna Sutowo Bernama Floren
Kronologi Penerobosan Rumah Adiguna Sutowo
Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya

Berita terkait

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

2 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

16 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

18 jam lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya