Rumah kontrakan terduga teroris yang digerebek Densus 88 di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, semalam (1/1). Kondisi rumah tersebut kini rusak parah. Atapnya hancur. Tembok terasnya pun luluh lantak. TEMPO/Marifka Wahyu
Pada pukul 19.15 WIB, Jeffry mendengar kabar ada penembakan. Ternyata yang ditembak adalah Dayat, di muka Gang Haji Hasan. Jarak antara rumah dia dan gang sekitar 500 meter. "Sedangkan Niwan yang dibonceng Dayat dibawa oleh Jatanras Polda Metro Jaya," katanya. Akhirnya Dayat mati. "Saya pikir awalnya hanya dilumpuhkan kakinya."
Pada pukul 19.30, warga sekitar rumah Dayat disuruh polisi untuk evakuasi. "Saya tak ikut evakuasi. Saya menemani ibu saya yang kena stroke," kata Cucup. Praktis, dari jarak sekitar 10 meter dengan TKP, Cucup bisa mendengar jelas drama penembakan. "Tapi saya tak berani lihat." (Baca:Sutarman: Penembakan Teroris Ciputat Sudah Tepat)
Pada pukul 20.00 WIB, tim Densus 88 turun menyisir rumah kontrakan Jeffry yang dihuni Dayat cs. Testur tanah rumah itu lebih rendah dari muka gang. Di depannya atau sisi timur dan barat ada empang. Di samping utaranya ada hutan bambu. Lampu sorot juga diletakkan di empat penjuru mata angin. "Saat terkepung, polisi mulai mengeluarkan peringatan agar yang di dalam rumah menyerah," kata Cucup.
