TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya melaksanakan Operasi Bina Kusuma bersama jajaran Kepolisian Resor Depok. Operasi ini dilaksanakan untuk mengatasi kejahatan jalanan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan operasi tersebut dilaksanakan pada 4 dan 5 Februari 2015. "Kami menangkap delapan orang," katanya, Jumat, 6 Februari 2015.
Dari delapan orang itu, tiga di antaranya menjalani proses hukum berupa penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan sisanya diberi pembinaan. Selain itu, Martinus menuturkan ada sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan minuman keras yang diamankan. "Tiga senjata tajam dan 150 botol miras," ujarnya.
Dalam operasi ini, kata Martinus, 583 personel diturunkan. Mereka adalah personel gabungan dari Polda Metro Jaya, polres dan polsek di Depok, serta instansi lain, seperti Kodim 0508 Depok, Dinas Perhubungan Depok, dan Satpol PP.
Para personel merazia sejumlah titik rawan di Depok. Di antaranya adalah jalan underpass Universitas Indonesia, Jalan Margonda Raya, Jalan Sukatani, Jalan Raya Bogor, Jalan Siliwangi, Jalan Tole Iskandar, Jalan Ir Juanda, dan Jalan Boulevard GDC. Polisi menyasar kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, senjata tajam, senjata api, dan narkoba.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
48 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
52 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya