TEMPO.CO, Jakarta - Anto, 23 tahun, tak sedang memalak atau melakukan tindak pidana saat anggota Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menangkapnya, Senin, 4 Mei 2015. Pria ceking itu tengah mengamen dan melantunkan lagu Ibu karya Iwan Fals ketika aparat mencokoknya.
Polisi rupanya menganggap dia preman lantaran di lengannya terukir tato bergambar tengkorak dan kura-kura ninja. Tapi saat polisi memintanya membuka baju, tersembullah tato yang membuat orang yang melihatnya tersenyum. “I love mom” begitu kata-kata yang tertulis di dadanya.
Anto pun berkisah tentang muasal tato di tubuhnya itu. Dia mengatakan memulai merajah tubuhnya saat bekerja di satu studio tato di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Untuk membuat seluruh tatonya itu, dia menghabiskan uang Rp 4 juta. Soal tato I Love Mom, Anto berkisah itu didedikasikan untuk sang ibu tercinta. “Ibu saya dagang di Tanjung Priok,” ujarnya. “Ibu saya galak, tapi saya cinta dia.”
Pekerjaan yang sudah ditekuninya sejak Januari 2014 itu pun sudah berakhir pada Februari 2015 karena alasan gaji kecil. Satu bulan, ucap Anto, dia hanya dibayar Rp 800 ribu. "Kalau ngamen, saya dapat Rp 35-70 ribu per hari," katanya. "Kalau satu bulan, rata-rata Rp 1,8 juta."
Anto merupakan salah satu dari 91 orang yang diciduk oleh petugas Polres Jakarta Utara. Jumlah itu, berasal dari daerah Kepolisian Sektor Koja, Polsek Penjaringan, Polsek Pademangan, Polsek Tanjung Priok, Polsek Cilincing, dan Polsek Kelapa Gading.
Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan dari 91 orang itu, enam sudah dijadikan tersangka. "Mereka melakukan pencurian dengan kekerasan," kata dia. "Enam orang itu dijerat Pasal 365 KUHP dan diancam pidana penjara 12 tahun."
Menurut Iqbal, untuk Anto, karena tidak melakukan tindakan pidana, dia akan didata dan diserahkan ke Suku Dinas Sosial Jakarta Utara.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
48 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
52 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya