Orang Dekat Akseyna Penyebab Kematian Mahasiswa UI Itu?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 26 Mei 2015 12:50 WIB

Tampak muka kos-kosan Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI pada 28 Maret 2015, memiliki keyakinan ihwal pemunculan surat Akseyna.

Menurut ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, pemunculan surat itu merupakan upaya sistematis dan bagian yang tak terpisahkan dari tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang mengenal atau dikenal Akseyna secara dekat yang mengakibatkan kematian Akseyna.

“Dari surat yang dikatakan sebagai tulisan Ace, mohon kiranya pihak kepolisian dapat mencermati dengan sangat mendalam dan justru menggunakan itu sebagai pintu titik terang pengungkapan kematian anak saya, dikombinasikan dengan fakta-fakta kondisi fisik jenazah yang banyak lebam, hasil otopsi/visum, pernyataan saksi-saksi yang bertentangan/tidak konsisten, dan lain-lain,” kata Mardoto dalam situsnya yang berjudul Pernyataan Resmi Keluarga Akseyna Ahad Dori Mengenai Apa yang Selama Ini Disebut sebagai “Surat” Akseyna Ahad Dori (ACE) bin Mardoto, Senin, 25 Maret 2015.

Keluarga, Mardoto melanjutkan, juga berharap kepolisian dapat mencermati dengan sangat mendalam dan menggunakan “surat” itu sebagai pintu titik terang pengungkapan kematian anaknya, dikombinasikan dengan fakta-fakta kondisi fisik jenazah yang banyak lebam, hasil otopsi/visum, serta pernyataan saksi-saksi yang bertentangan atau tidak konsisten.

Mardoto pun berharap kepolisian dapat memberikan penjelasan/klarifikasi kebenaran tentang penemuan “surat” Ace yang diberitakan oleh banyak media diketemukan oleh pihak polisi di kamar kos Ace sewaktu polisi melakukan penyelidikan.

Pasalnya, seperti diungkapkan Mardoto dalam blognya, surat yang disebut-sebut sebagai surat yang ditulis oleh anaknya diserahkan kepadanya oleh seorang mahasiswa. Kemudian, surat itu diserahkan Mardoto kepada penyidik kepolisian.

Dia menjelaskan urutan penemuan surat itu: pada Senin, 30 Maret 2015 sekitar pukul 12.00 WIB Mardoto mendatangi Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk melihat jenazah yang diketemukan di Waduk Kenanga Universitas Indonesia. Namun, saat itu Mardoto masih ragu-ragu untuk memastikan karena sulit untuk memastikan hanya dengan melihat kondisi fisik jenazah yang banyak lebam dan raut wajah berubah jauh dari wajah anak yang selama ini dikenalinya.

Mardoto kemudian menuju Kepolisian Sektor Beji, Depok untuk melihat perlengkapan dan pakaian yang digunakan saat jenazah diketemukan. Namun, tidak diizinkan oleh salah satu anggota Polsek Beji yang ditemui dengan alasan berdasarkan foto yang dibawa Mardoto dan ditunjukkan kepada petugas tersebut dianggap tidak mirip dengan foto jenazah yang diketemukan yang dipunyai anggota Polsek Beji tersebut.

Lalu, Mardoto melanjutkan, sekitar pukul 16.00 WIB dia menuju gedung Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia untuk mencari informasi tentang Akseyna dan ditemui oleh dua pengajar jurusan Biologi.

Di ruang pertemuan tersebut ternyata sudah ada juga dua orang mahasiswa yang mengenalkan diri sebagai teman Ace, begitu keluarga biasa memanggil Akseyna.

“Setelah berbincang-bincang beberapa saat, salah satu dari mereka menyerahkan surat yang katanya ditulis oleh Akseyna kepada saya. Penyerahan surat itu disaksikan oleh dua pengajar jurusan Biologi tersebut. Padahal pada saat itu, saya belum mengonfirmasi atau memastikan bahwa jenazah yang berada di RS Polri Kramatjati adalah Ace, sehingga dapat dipastikan polisi belum bergerak ke tempat kost Ace,” ujar Mardoto.

Teman Akseyna, Mardoto melanjutkan, menyebutkan bahwa ia mendapatkan surat itu dari kamar Akseyna ketika ia masuk dan bahkan menginap di kamar anaknya itu pada malam sebelumnya, yakni pada Minggu malam, 29 Maret 2015.

Dari gedung Jurusan Biologi, kemudian Mardoto ke Gedung Biru (Kantor Keamanan UI) dan setelah itu sekitar pukul 17.00 WIB, Mardoto kembali menuju ke Polsek Beji. Setelah diizinkan melihat perlengkapan/pakaian yang dikenakan jenazah saat diketemukan, barulah Mardoto mengonfirmasi hasil identifikasinya bahwa jenazah tersebut adalah jenzah anaknya.

Setelah itu, dilakukan penyusunan berita acara pemeriksaan dan saat itulah Mardoto menyerahkan “surat” yang diterimanya dari seorang mahasiswa tadi kepada pihak penyidik/polisi.

“Jadi penemuan “surat” yang selama ini beredar di media massa sebagai diketemukan polisi saat melakukan penyelidikan di kamar kost Ace adalah tidak benar karena “surat” tersebut nyata-nyata bukan diketemukan oleh polisi, melainkan diserahkan langsung oleh seorang mahasiswa yang mengaku sebagai teman Ace kepada saya, kemudian saya menyerahkannya kepada penyidik/polisi,” kata Mardoto.

Keluarga Akseyna, menurut Mardoto, juga berharap kepolisian bisa memberikan penjelasan atau klarifikasi kebenaran dan penelusuran asal-usul serta motif lebih mendalam tentang tersebarnya foto “surat” Ace dalam bentuk tertempel paku di dinding.

GRACE S GANDHI















Berita terkait

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

4 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

8 jam lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

11 jam lalu

Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

Menurut Satgas Damai Cartenz, Anan Nawipa mengakui KKB telah membunuh Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

1 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

2 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

3 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

4 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

5 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

6 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya