Gadis Jepang Dibunuh di Apartemen, Pelaku Mengaku Motifnya...  

Reporter

Jumat, 11 September 2015 08:00 WIB

Casa Grande Residence, Tebet, Jakarta, 9 September 2015. Seorang WNA Jepang, Yoshimi Nishimura, ditemukan tewas pada Senin lalu, 7 September 2015. TEMPO/ANGELINA ANJAR SAWITRI

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan di Apartemen Casa Grande, Kasablanka, di Tebet, Jakarta Selatan, terkuak. Polisi menangkap Mursalim, petugas keamanan apartemen, sebagai pembunuh Yoshimi Nishimura, perempuan Jepang berusia 28 tahun yang tinggal di lantai 10.

Jenazah Yoshimi ditemukan pada 7 September 2015 oleh sopir pribadinya, Rohidin, yang hendak menjemput. Karena telepon Yoshimi tak bisa dihubungi, Rohidin meminta petugas keamanan apartemen mendobrak pintu apartemen perempuan itu. Ia diduga dibunuh dua hari sebelum ditemukan.

Ketika ditemukan, tubuh General Affair Finance Yamaha Music Manufacturing Indonesia itu setengah telanjang, menghitam, busuk, dan membengkak. Yoshimi hanya mengenakan celana dalam dan kutang serta ditutupi selimut.

Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, polisi melacak jejak pembunuhnya dari barang-barang yang tertinggal di kamar Yoshimi. Di kamar nomor 2 itu, polisi menemukan bungkus rokok yang berisi enam batang dan korek api. Padahal Yoshimi dikenal teman-temannya tak merokok.

Dengan memeriksa para petugas keamanan di apartemen itu, polisi mendapat petunjuk terang siapa pembunuhnya. Rekaman kamera pengawas di lobi apartemen kian menegaskan pelakunya. Laki-laki itu adalah Mursalim. “Dia pelaku tunggal,” kata Iqbal, kemarin.

Setelah membunuh, Mursalim pulang ke rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur. Laki-laki 25 tahun itu tinggal bersama istrinya. Setelah kematian Yoshimi diberitakan media massa, Mursalim pulang ke kampung halamannya di Lampung. “Dia ditangkap di Langkapura di dalam bus,” ujar Iqbal.

Kepada polisi, Mursalim mengaku membunuh Yoshimi karena ingin mendapatkan barang-barangnya. Menurut Iqbal, polisi belum sepenuhnya percaya pada pengakuan ini. “Kami sedang telisik kemungkinan motif lain,” tuturnya.

Sebab, hanya ponsel dan kunci kamar yang raib dari kamar Yoshimi. Ponsel itu ditemukan polisi di rumah Mursalim di Ciracas.

Yoshimi tewas karena dicekik. Pada leher jenazah ditemukan luka lebam. Orang tua Yoshimi datang ke Jakarta dua hari lalu dan memastikan perempuan itu adalah anak mereka lewat ciri gelang yang dipakai pada kaki perempuan itu.

Kedua orang tua Yoshimi mengizinkan tubuh anaknya diotopsi. Petugas otopsi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyimpan jenazah Yoshimi di lemari es dan baru esok tubuhnya dibedah untuk menemukan penyebab kematiannya.

Sejauh ini, kata Iqbal, polisi tak menemukan modus lain dalam kasus tewasnya Yoshimi. Ia meninggal dicekik tanpa bantuan alat lain. Dugaan di luar perampokan juga belum ditemukan, mengingat Yoshimi baru tiga bulan tinggal di apartemen itu.

GANGSAR PARIKESIT | AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

3 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

16 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

19 jam lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu di Sukabumi Minta Dibunuh Tetangganya, Beri Upah Rp 330 Ribu

Tersangka kasus anak bunuh ibu itu dibawa ke Polres Sukabumi untuk mengetahui motifnya membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

2 hari lalu

Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.

Baca Selengkapnya