Karyawan Palsukan Voucher, Garuda Indonesia Lakukan Ini

Reporter

Selasa, 22 September 2015 23:15 WIB

Seorang pramugari tengah melakukan selfie dari atas sebuah pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia ambil langkah cepat mengantisipasi terulangnya kejadian penggelapan voucher gratis yang dilakukan karyawannya sendiri sejak Maret 2015 lalu. Sejumlah jajaran direksi pun melakukan rapat terbatas untuk memperketat pengawasan, pada Selasa, 22 September 2015 siang. (Baca: Polisi Bekuk Pemalsu Nomor Seri Voucher Garuda Indonesia)

“Yang jelas tadi ada instruksi dari pimpinan bahwa pengawasan makin diperketat,” ujar Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar saat dihubungi Tempo, Selasa siang.

Benny menjelaskan bahwa hasil rapat yang dilakukan oleh jajaran direksi menghasilkan sejumlah poin penting yang akan diberlakukan. Di antaranya melakukan pengawasan bagi pemegang kebijakan lebih ketat.

Selain itu, pihak perusahaan juga memberlakukan penggunaan teknologi secara maksimal. Peranan teknologi diharapkan bisa mendorong setiap kebijakan berjalan secara transparan. Jadi, jika didapati karyawan yang memiliki pendapatan tinggi mendadak mudah dideteksi.

Maskapai milik negara ini juga mewajibkan semua karyawannya untuk semakin mematuhi Standar Operasional Prosedur yang sebelumnya ditetapkan oleh perusahaan. “Memang agak berat, tapi ini juga untuk memudahkan kami juga,” katanya.

Sementara terkait sistem perusahaan, Benny mengklaim bahwa mekanisme perusahaan sudah berjalan dengan baik. Garuda Indonesia sudah punya standar prosedur yang harus diterapkan. Dalam kasus ini, ia menanggapi tersangka Adhi Subekti telah melakukan tindakan yang nekat.

“Setahu saya, baru kali ini ada kejadian seperti ini dengan senilai gede (besar) seperti itu,” ujar dia. Dalam mengungkap kasus ini, Garuda Indonesia siap untuk bertindak terbuka demi berjalannya penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. (Baca: Begini Caranya Karyawan Garuda Memalsukan Voucher Perusahaan)


AVIT HIDAYAT


Simak juga:
Anak Sopir Go-Jek Ditabrak Kopaja, Biaya Rumah Sakitnya...
Muncikari Robby Abbas Sedih, Dipenjara Tak Bisa...



Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

5 jam lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

6 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

15 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Seorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek

28 hari lalu

Seorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek

Seorang ibu di Bogor mengajukan gugatan terhadap dua cabang Bank BRI setelah ia dituduh menggelapkan cek dan akhirnya dipenjara.

Baca Selengkapnya

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

43 hari lalu

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Diperiksa 13 Jam, Linda Susanti Bantah Gelapkan Uang dan Emas untuk Pimpinan KPK soal Kasus Hasbi Hasan

54 hari lalu

Diperiksa 13 Jam, Linda Susanti Bantah Gelapkan Uang dan Emas untuk Pimpinan KPK soal Kasus Hasbi Hasan

Linda membantah tuduhan Leman bahwa dia menggelapkan uang dan emas untuk pimpinan KPK agar meredam kasus Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap untuk Pimpinan KPK terkait Penanganan Kasus Hasbi Hasan Berujung Laporan Penggelapan ke Polda Metro Jaya

55 hari lalu

Dugaan Suap untuk Pimpinan KPK terkait Penanganan Kasus Hasbi Hasan Berujung Laporan Penggelapan ke Polda Metro Jaya

Linda dituduh menggelapkan uang asing dan emas batangan yang rencananya akan diserahkan kepada petinggi KPK untuk meredam kasus Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Caleg PSI di Medan Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Mobil Rental

28 Februari 2024

Caleg PSI di Medan Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Mobil Rental

Menurut pemilik perusahaan rental mobil, caleg PSI itu memerlukan mobil untuk operasional partai dan pilpres, seperti antar sembako.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos

15 Februari 2024

Buronan Kasus Penipuan Muncul di TPS, Ditangkap Kejari Tangsel Usai Mencoblos

Roland Yahya menjadi buronan sejak 2021. Pelariannya terhenti usai ikut mencoblos pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya