Tabrakan KRL di Stasiun Juanda, Menteri Jonan: Ini Memalukan
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 24 September 2015 15:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan keheranannya atas kejadian dua kereta Commuter Line rute Jakarta Kota-Bogor yang saling bertubrukan di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Sebanyak 42 korban luka dalam insiden yang terjadi pada Rabu sore, 23 September 2015. "Ini memalukan," kata Jonan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis, 24 September 2015.
Jonan mengatakan sistem persinyalan kereta saat kecelakaan itu terjadi dalam keadaan normal. Dia berujar, sistem persinyalan yang digunakan PT KAI sejauh ini baik-baik saja. "Tidak ada masalah dengan sistem persinyalan sampai sekarang," katanya. Begitu pula dengan sarana dan prasarana yang disediakan PT KAI. Jonan menilai semuanya dalam kondisi baik.
Jonan, yang juga pernah menjadi Direktur Utama PT KAI periode 2009-2014, menyerahkan investigasi penyebab kecelakaan kepada tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Bila memang terbukti terjadi karena kelalaian petugas, ia meminta PT KCJ memberikan sanksi. "Kalau tidak diberi sanksi, ya nanti saya minta biar manajemennya diganti atau gimana," katanya.
BACA JUGA
KRL Bertabrakan, Masinis Terjepit: Udah Enggak Kuat, Om
Tabrakan KRL di Stasiun Juanda, PT KCJ Rugi Rp 20 Miliar
Jonan mengimbau agar warga tidak ragu menggunakan kereta. Sarana, prasarana serta keamanan kereta dinilai sudah baik. "Masyarakat tidak perlu khawatir, ini sistemnya terjamin," katanya. Setelah meninjau lokasi kecelakaan di Stasiun Juanda, ia bahkan menggunakan kereta menuju Stasiun Manggarai lalu kembali lagi ke Stasiun Juanda. (Lihat Video : Video Tabrakan Kereta Api di Stasiun Juanda)
Direktur Utama KCJ M. Fadhli mengatakan penyebab kecelakaan di antara dua Commuter Line rute Jakarta Kota-Bogor masih diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Kecelakaan ini menyebabkan masinis KRL 1156 rute Jakarta Kota-Bogor, Gustian, 30 tahun, sempat terjepit ruangan kemudi kala kecelakaan terjadi. Namun, ia sudah dievakuasi dan masih menjalani perawatan.
Seorang penumpang KRL 1154 yang berada dalam gerbong kedua dari belakang KRL yang ditabrak, Moerat Sitompul, mengungkapkan, Rabu sore, pukul 15.37 WIB, kereta yang ditumpanginya sedang berhenti di peron jalur dua di Stasiun Juanda. Sekitar 1-2 menit kemudian, ada kereta lain yang masuk dan tiba-tiba menabrak bagian belakang kereta yang dia tumpangi. "Penumpang langsung berhamburan ke luar kereta."
VINDRY FLORENTIN
BERITA MENARIK
Dalai Lama Soal Penggantinya: Jika Wanita, Ia Harus Menarik
Idul Adha, Presiden Putin Resmikan Masjid Agung Rusia