Warga memfoto bus Transjakarta yang baru diresmikan di Lapangan Monas, Jakarta, 22 Juni 2015. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan 20 unit bus gandeng Transjakarta merek Scania yang rencananya akan dioperasikan pada Juli 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mengganti seluruh direksi Transjakarta jika halte dan bus Transjakarta tidak kunjung dirawat. Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan sudah menugaskan direksi Transjakarta untuk mengurus halte busway yang rusak.
"Kami pikirkan untuk dilelang, untuk dibikin iklan," katanya di Balai Kota pada Senin, 12 Oktober 2015. Jika direksi tidak mampu, jabatan mereka terancam hilang. "Kalau emang enggak beres, harus diganti direksinya."
Ahok membantah penugasan tersebut merupakan pelimpahan tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut dia, Pemprov sudah berusaha membantu dengan dana namun pihak Transjakarta tidak mampu merawat. " Makanya ada dua kemungkinan pakai itu atau ganti direksi Transjakarta semua," ujarnya.
Kondisi bus di koridor enam pun turut disoroti. Bus yang menuju Ragunan tersebut sudah reyot. Ahok mengatakan akan mengganti busnya. "Busnya belum datang," kata Ahok. Namun ia belum bisa memastikan kapan kedatangan bus tersebut.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
2 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.