Kepada Hakim, Prio Beberkan Kronologi Pembunuhan Tata Chubby

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 26 Oktober 2015 16:56 WIB

Pelaku pembunuh Deudeuh 'Tataa Chubby', Muhammad Prio Santoso (tengah), dikawal polisi saat menggelar pra-rekonstruksi pembunuhan di tempat kos korban di Jalan Tebet Utara I No 15 C, RT 07 RW 010, Tebet, Jakarta, 17 April 2015. Deudeuh ditemukan tewas pada Sabtu, 11 April lalu. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby, Muhammad Prio Santoso, 24 tahun, kembali menjalani sidang lanjutan pada hari ini. Sidang yang digelar tepat pada pukul 14.00 ini dipimpin hakim ketua Nelson Sianturi dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

Dalam sidang kali ini, hakim ketua meminta terdakwa menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi pada 10 Juli 2015. Prio ditangkap karena dianggap membunuh Deudeuh di kamar kosnya pada 10 April lalu. Prio juga mengambil barang-barang berharga milik korban, yakni 4 ponsel Samsung, 1 iPad, 1 MacBook, dan uang tunai sebesar Rp 2,8 juta.

Atas perbuatannya tersebut, Prio dijerat dengan Pasal 339, Pasal 338, dan Pasal 365 ayat 1 juncto ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.

Kepada majelis hakim, Prio menceritakan bahwa dirinya mengetahui korban melalui media sosial Twitter. Prio mengaku ingin mencoba jasa prostitusi online yang dijajakan Deudeuh. "Kenapa melakukan itu padahal kamu sudah punya istri?" ujar Nelson. Prio pun menjawab, "Saya kan sudah punya uang sendiri, pengen coba-coba saja," ujarnya.

Prio menghubungi nomor ponsel milik Deudeuh yang ada di akun Twitter miliknya. "Saya ingin booking yang bersangkutan, bisanya jam berapa, tanggal berapa, kemudian tercapai kesepakatan dengan biaya Rp 350 ribu," katanya. Prio pun menuruti permintaan Tata Chubby, yang menyuruhnya pergi ke Stasiun Tebet. "Setelah sampai di stasiun, yang bersangkutan akan memberi alamat kos," kata Prio.

Baca juga:


Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan

Setelah Prio sampai di kamar kos milik korban, korban pun langsung menyuruh Prio masuk dan membersihkan badannya di kamar mandi. "Setelah itu, kami melakukan persetubuhan," tuturnya. Berselang 1-2 minggu sesudahnya, Prio kembali mem-booking Deudeuh. "Saya SMS dengan nomor yang berbeda, jadi dianggap pelanggan baru. Saat itu disepakati sekitar setengah 8 malam, sama seperti pertemuan pertama," ujarnya.

Saat tiba di kamar kos...

Saat tiba di kamar kos, Prio mengatakan Deudeuh tidak mengenali dirinya. Deudeuh pun menyuruh Prio melakukan hal-hal yang sama seperti dalam pertemuan pertama. Tapi, di tengah persetubuhan, korban berkomentar mengenai bau badan dan keadaan fisik terdakwa. "Badan lu bau banget sih, item, lengket, jelek. Cepetan deh dikeluarin," ujar Prio, yang menirukan perintah korban agar segera menyelesaikan persetubuhan tersebut.

Karena emosi, saat posisi korban membelakangi Prio, Prio pun memiting korban dengan tangan kanan. "Dia kemudian menggigit dan melawan. Saya kemudian mencekik lehernya dengan kedua tangan saya," tutur Prio. Karena saat itu korban meronta-ronta sehingga tangannya kesakitan, Prio pun menekan leher korban dengan kabel catokan rambut hingga lemas. "Saat saya lepaskan, masih keluar embusan napas. Saya kemudian menyumpal mulut korban dengan kedua kaus kaki milik saya," katanya.

Setelah itu, menurut Prio, ia pun meninggalkan korban dan membersihkan badan di kamar mandi. "Sekitar dua menit. Tapi saya tidak memperhatikan apakah korban masih bernapas atau tidak. Kemudian saya tutup dia dengan bedcover," ujarnya. Setelah itu, Prio pun mengambil barang-barang berharga milik korban dan memasukkannya ke tas. "Waktu keluar, sekitar pukul 20.15, tidak ada orang di luar. Kemudian pintu kamar saya kunci."

Prio pun kemudian meninggalkan kamar kos milik korban dan membuang kunci kamar Deudeuh di Stasiun Cawang. "Setelah itu, saya pulang ke kos saya dengan istri dan anak saya di Bojong Gede," ucapnya. Prio mengaku tidak berniat menjual barang-barang elektronik yang diambilnya dari kamar korban. "Saya mengambil barang-barang itu untuk menghilangkan jejak. Uang juga tidak saya gunakan sama sekali."

Walaupun begitu, menurut hakim ketua Nelson Sianturi, unsur pencurian dalam kasus pembunuhan terhadap Deudeuh yang dilakukan Prio tetap ada. "Karena Anda mengambil barang milik korban tidak dengan izin korban," ujarnya. Nelson mengatakan sidang kasus pembunuhan Deudeuh ini akan dilanjutkan kembali pada pekan depan. "Senin depan sidang lanjutan, ya, 2 Oktober 2015," katanya sambil mengetok palu persidangan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Baca juga:


Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

11 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

11 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

23 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

1 hari lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

2 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

2 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya