TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menggelar reka ulang pembunuhan Adinda Anggia Putri, siswi kelas I Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarok. Reka ulang itu digelar di dua tempat, yaitu di Rumah Susun Bendungan Hilir di Jalan Karet Pasar Barat I, Jakarta Pusat, dan di hutan milik Perhutani, Petak 17 A, RPH Tenjo, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. "Tersangka memperagakan 36 adegan," kata Kepala Sub-Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso, Minggu, 29 November 2015.
Tersangka dalam pembunuhan ini adalah Anwar alias Rizal, pria 24 tahun yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Adinda. Rizal membunuh Adinda setelah lebih dulu memperkosa bocah 12 tahun itu. Pembunuhan tersebut dilakukan karena ia khawatir Adinda bercerita telah diperkosa.
Adegan yang diperagakan Rizal di Rumah Susun Bendungan Hilir hanya beberapa. Di antaranya saat Rizal mengambil sepeda motor Honda Supra X dengan nomor polisi B-6895-UIN di parkiran samping rusun. Dia kemudian memboncengkan Adinda keluar dari tempat itu. Mereka berpapasan dengan Gariyani, ibu Adinda. Namun mereka tidak bertegur sapa.
Gariyani, yang melihat putrinya diboncengkan Rizal, tidak menaruh curiga. Apalagi Rizal terhitung masih paman Adinda. Selain itu, Adinda sering bermain dengan anak-anak Rizal. "Selanjutnya tersangka langsung membawa korban ke Jasinga," ujar Eko. Reka ulang menarik perhatian masyarakat. Mereka tampak geram terhadap Rizal.
Menurut Eko, untuk reka ulang di Jasinga akan segera dilakukan. Di sana, Rizal diminta memperagakan 30 adegan. Dari saat ia memperkosa Adinda sampai cara dia membunuh bocah malang itu.
Adinda ditemukan tewas di hutan milik Perhutani di Kampung Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada 23 Oktober lalu. Polisi mencurigai pelakunya adalah Rizal. Sebab, lelaki itu menghilang setelah memberikan keterangan. Rijal ditangkap di Pandeglang, Banten, pada 24 November lalu. Berdasarkan hasil tes DNA, sperma yang ditemukan pada tubuh korban cocok dengan Rizal.
AVIT HIDAYAT
