Marinir Dukung Pengusutan Kasus Pemukulan Anak di Cilandak  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 13 Januari 2016 15:15 WIB

Ilustrasi penganiayaan anak. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Marinir TNI Angkatan Laut menyatakan mendukung pengusutan hingga tuntas pengeroyokan dan pemukulan yang dilakukan anggotanya terhadap seorang bocah di Cilandak, kemarin. Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel Suwandi mengatakan Polisi Militer sedang mengumpulkan fakta dan kesaksian tindakan tersebut.

“Kalau memang dibawa ke penegak hukum, kami dukung,” kata Suwandi dalam jumpa pers di Markas Komando Korps Marinir, Jakarta, Rabu, 12 Januari 2016.

Suwandi menyayangkan anggota marinir berinisial AM telah main hakim sendiri terhadap bocah 12 tahun yang tertangkap tangan mencuri seekor burung. Bocah berinisial T itu terjatuh ketika hendak kabur dan diamankan di pos jaga marinir. Di lokasi itulah T mengalami tindak kekerasan.

Suwandi menegaskan aksi kekerasan tidak dibenarkan di marinir dan TNI. Di lingkup marinir, kata dia, sudah dilakukan sejumlah sosialisasi, dari penyuluhan hukum, pelatihan rutin, hingga ceramah keagamaan.

Menurut Suwandi, sudah ada sanksi yang tegas terhadap tindak kekerasan. Tak ada alasan bagi pelaku untuk lepas dari tanggung jawab. “Tidak ada pelanggaran yang tak kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Selain pertanggungjawaban secara hukum, Suwandi melanjutkan, AM juga diwajibkan menanggung biaya pengobatan T. Marinir juga menjamin keamanan keluarga korban. “Kami jamin 200 persen. Kami harap adik kami (T) cepat sembuh,” tutur Suwandi.

T, 12 tahun, dan seorang lagi berinisial M, 14 tahun, diduga dipukuli lima anggota marinir dari Cilandak, Jakarta Selatan, di area Kompleks Marinir, Minggu sore, 10 Januari 2016. "Penyebab pemukulan karena T tertangkap tangan oleh anggota marinir itu mencuri burung. Ketika ditanya dengan siapa mencurinya, T menjawab dengan M," kata Kepala Sekretariat Satgas Perlindungan Anak Ilma Sovri Yanti.

Ilma mengatakan T dipukuli di depan ayahnya, yang juga mendapatkan kekerasan serupa berupa sabetan dan pukulan. Saat pemukulan terjadi sampai dilarikan ke rumah sakit, T tak sadarkan diri. Bibir dan matanya biru lebam serta bengkak. Sekujur punggungnya pun penuh luka.

Saat ini T masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu. Keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor Pasar Minggu dan visum juga telah dilakukan di Rumah Sakit Polri, tapi masih menunggu arahan selanjutnya dari polisi.

Adapun M juga diinterogasi dan mendapat pemukulan dari marinir di rumahnya sendiri. Ketika pulang, anggota marinir memberi obat luka dan perban, serta uang Rp 100 ribu untuk biaya berobat.

INDRA WIJAYA | ANTARA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

14 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

22 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

23 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

24 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

24 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

27 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

28 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

28 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

30 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya