Daeng Aziz Belum Tentu Penuhi Panggilan Kombes Krishna Murti

Reporter

Selasa, 23 Februari 2016 20:13 WIB

Tokoh warga Kalijodo, Daeng Aziz saat berada di kawasan kalijodo, Jakarta, 16 Februari 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Daeng Aziz, Razman Arif Nasution, berujar dia tidak dapat memastikan apakah kliennya akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka pada Rabu, 24 Februari 2016.

"Kalau dia datang ya saya dampingi, tapi kalau tidak ya itu tugas kepolisian," kata Razman melalui sambungan telepon pada Selasa, 23 Februari 2016.

Baca: Wawancara Eksklusif Tempo dengan Daeng Aziz

Ketidakpastian ini diutarakan Razman karena dia dan Aziz tidak berkomunikasi intens. Razman menuturkan, komunikasi terakhirnya dengan Aziz dilakukan pada Senin lalu.

Ihwal kesiapannya, Razman, mengatakan bahwa kliennya tersebut siap. "Beliau bilang siap," kata dia. Ketika ditanya soal kemungkinan terburuk, Razman menjawab, "Ya, mudah-mudahan yang terbaik."

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti membeberkan garis besar agenda pemeriksaan Aziz, tokoh masyarakat di kawasan hiburan malam Kalijodo, Jakarta Utara. Aziz rencananya dipanggil pihak kepolisian, setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Lebih lanjut, Krishna mengatakan salah satu alasan penetapan tersangka Daeng Aziz terkait dengan penangkapan dan penahanan Udin Nakku alias Daeng Nakku pada Ahad, 21 Februari 2016.

Daeng Nakku ditangkap Unit V Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita karena diduga mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain, sekaligus sebagai muncikari yang mengambil untung dari pelacuran perempuan, seperti yang tertera dalam Pasal 296 KUHP dan 506 KUHP.

Berita soal Kalijodo

Dia ditangkap di kafe Jelita Kalijodo di Jalan Kepanduan II, RT 001 RW 005, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Daeng Nakku adalah pemilik kafe yang selain sebagai tempat karaoke juga diduga digunakan untuk bisnis prostitusi. Dia menyewakan kamar yang ada di lantai dua dan tiga kafe miliknya dengan tarif Rp 60 ribu per jam. Adapun para pekerja seks komersial di sana dipekerjakan dengan tarif Rp 200 ribu.

Daeng Nakku juga menyediakan alat kontrasepsi atau kondom yang dibeli dari Maman, orang yang diduga suruhan Daeng Aziz. Tak hanya itu, Daeng Nakku juga membeli suplai minuman keras dari agen yang diduga milik Daeng Aziz, yang dijaga Herman alias Daeng Rangka. Dari bisnis itu, setiap bulan, Daeng Nakku mengantongi keuntungan sebesar Rp 3-5 juta.

Polisi kemudian menyita sejumlah barang bukti dari kafe Daeng Nakku berupa kondom, buku pendapatan, dan buku pengeluaran kondom.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

20 Juni 2023

Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

Sejumlah wartawan yang hendak meliput ke kolong tol itu sempat mengalami pengadangan dan pengusiran.

Baca Selengkapnya

6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

28 Februari 2022

6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

Lima ribu personel gabungan dan belasan alat berat meratakan puluhan rumah dan tempat hiburan malam di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, 2016 silam

Baca Selengkapnya

Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

2 Oktober 2017

Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

Ahok mengusulkan masjid berdampingan dengan RPTRA Kalijodo, sehingga dapat digunakan untuk ibadah dan kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

30 Juni 2017

Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

Djarot harus meminta izin kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kalau ingin memanfaatkan kolong tol Kalijodo untuk lahan parkir.

Baca Selengkapnya

Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

30 Juni 2017

Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

Dia ingin tempat itu dipagari agar tidak disalahgunakan menjadi tempat tinggal.

Baca Selengkapnya

1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

14 Juni 2017

1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

Personel Polri dan TNI berada di belakang Satpol PP. "Berjaga-jaga jika kondisi tidak kondusif," ujar Dwiyono.

Baca Selengkapnya

Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

13 Juni 2017

Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

Djarot juga memerintahkan agar kawasan Kalijodo diberi pagar pembatas agar penghuninya tidak bisa kembali lagi.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

6 Juni 2017

Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Sandiaga Uno, ingin mengubah kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, seperti Las Vegas di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

6 Juni 2017

Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berjanji menghindari kerusuhan saat menggusur bedeng di Kalijodo. "Nggak akan ada chaos, malulah kalau terjadi."

Baca Selengkapnya

Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

6 Juni 2017

Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

Menurut Yoga, kelurahan tidak pernah memberikan izin mendirikan bedeng secara lisan apalagi tertulis.

Baca Selengkapnya