Bupati Bojonegoro Suyoto menjadi pembicara dalam Rembug Rukun Warga bersama J-RUK (Jakarta Rumah Kita) di Galeri Kantor Pos Indonesia, Kota Tua, Jakarta, Senin, 25 April 2016. Tempo/Rezki
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bojonegoro Suyoto mengaku tak bisa menjawab soal peluangnya dalam bursa pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta. Namun pria yang akrab disapa Kang Yoto itu mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin menghadapi persaingan tersebut.
“Ketika pertama kali nama saya disebut-sebut, saya juga akhirnya berpikir, kalau tidak merespons sama sekali, saya bukan politisi. Tapi, kalau saya kejar-kejar, rakyat juga belum tentu mau. Jadi saya akan maksimal sampai mentok,” kata Suyoto di gedung Tempo, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016.
Politikus Partai Amanat Nasional ini mulai disebut-sebut akan maju dan meramaikan Pilkada DKI Jakarta 2017. Yoto mengaku pertama kali Ketua PAN Zulkifli Hasan yang menyebut namanya. Zulkifli sendiri, pada 11 Mei lalu, mengungkapkan Suyoto layak menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta karena bisa menjadi model pemimpin yang Pancasilais.
Karena itu, kata Yoto, selagi karier politiknya belum habis, ia menjalaninya semaksimal mungkin sebagai tanggung jawab moral kader partai. “Kalau sudah tidak ada partai yang mau atau memang tidak ada potensi, ya, selesai. Tanggung jawab moral saya juga selesai,” tuturnya.
Yoto mengakui interaksi dia dengan rakyat DKI Jakarta pun belum maksimal. Posisi dia saat ini sebagai Bupati Bojonegoro menjadi alasan. Menurut dia, hal itu berbanding terbalik saat dia mencalonkan diri sebagai bupati di daerah kelahirannya itu. “Dulu maju di Bojonegoro bisa keliling sehari 14 tempat. Sekarang tidak bisa karena saya bupati,” ucapnya. “Poin saya, bagi saya ini challenge (tantangan).”
Sebelum Suyoto, sejumlah tokoh seperti Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang, Hasnanei Moein dari Partai Demokrat, Muhamad Idrus dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Sandiaga Uno dari Partai Gerindra telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Mereka akan berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.