Cara Sumarsono Lobi Anggota DPRD DKI Soal Proyek MRT Fase 2  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 16 Maret 2017 10:24 WIB

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono meninjau proyek MRT di Stasiun MRT Setiabudi , Jakarta, 14 Maret 2017. TEMPO/DENIS RIANTZA

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, punya cara sendiri untuk melunakkan hati anggota DPRD DKI agar merestui penambahan trase proyek mass rapid transit (MRT) fase dua hingga ke Ancol Timur. Cara pertama yang dilakukan adalah mengajak para pimpinan Dewan meninjau ke lokasi proyek MRT di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat, pada Selasa, 14 Maret 2017 lalu.

Sumarsono yang menggantikan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama masa cuti kampanye itu rupanya baru tahu jika para pimpinan dan anggota DPRD belum pernah diajak ke lokasi proyek MRT bawah tanah. "Ternyata pimpinan DPRD ini belum pernah observasi MRT," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret.

Baca: Sumarsono: DPRD Belum Pernah Lihat Proyek MRT Bawah Tanah

Setelah mengajak pimpinan DPRD ke lokasi MRT bawah tanah, Sumarsono juga ingin mereka bisa pergi ke Jepang untuk meninjau proyek MRT di sana.

Kunjungan itu bertujuan agar Dewan memahami pengelolaan transportasi di negara tersebut. "Andaikata semasa kepemimpinan saya ada DPRD mau ke Jepang, saya setujui," kata dia, kemarin.

Sampai saat ini, anggota Dewan belum memberikan persetujuan atas rencana perpanjangan rute MRT fase dua Kampung Bandan-Ancol Timur. Padahal persetujuan itu merupakan salah satu syarat pengajuan pinjaman ke Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) melalui Kementerian Keuangan.

Sumarsono yakin jika menyempatkan diri berkunjung ke Jepang, wawasan anggota Dewan mengenai MRT akan bertambah. Di luar negeri, transportasi dikelola bersamaan dengan bisnis lain, seperti properti dan retail. “Misalnya, MRT yang dari Jepang. Bagaimana membangun MRT kalau belum pernah ke Jepang?” ujarnya.

Pertimbangan lain, menurut Sumarsono, dari semua provinsi di Indonesia, pejabat di DKI Jakarta tergolong paling jarang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sedangkan provinsi yang paling sering ke luar negeri adalah Jawa Timur. Sumarsono mengetahui statistik tersebut lantaran dia juga menjabat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Perjalanan pejabat ke luar negeri harus berdasarkan persetujuannya.

Baca: Siang Ini, Sumarsono Bertemu DPRD Bahas Proyek MRT Fase 2

Sumarsono mengatakan jarangnya pejabat pemerintah dan anggota Dewan Jakarta membuat mereka kurang memiliki wawasan investasi untuk Jakarta dalam skala internasional. Meski begitu, ia menyadari setiap kunjungan kerja bakal dipertanyakan warga Jakarta.

Wakil Ketua DPRD Triwisaksana mengatakan konsep kawasan terintegrasi di Kampung Bandan sudah dirumuskan pada 2015. Menurut dia, pembangunan MRT harus memberikan manfaat untuk publik ketimbang bisnis semata.

Pemindahan depo ke Ancol Timur, kata Triwisaksana, berarti merevisi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Sebab, sebelumnya, pembangunan depo ditetapkan di Kampung Bandan. Karena itu, ia meminta pemerintah memberikan penjelasan komprehensif agar pembahasan pembiayaan MRT dapat dipercepat. "Karena ini berkaitan dengan investasi yang tidak kecil," ujar Triwisaksana.

FRISKI RIANA | JH

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

22 Agustus 2022

Jawab Unek-unek Prasetyo Edi, Soni Sumarsono: Pengganti Anies Baswedan Harus Mesra dengan DPRD DKI

Eks Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono mengatakan pengganti Anies Baswedan harus mesra dengan DPRD DKI, seperti halnya hubungan suami istri.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

22 Mei 2022

Rute Jabatan yang Harus Dilalui Fadil Imran Bila Berminat Jadi Pengganti Anies

Mendadak, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran masuk bursa Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies. Belum menjabat eselon satu.

Baca Selengkapnya