Buruh Ditampar Polisi, Korban Dipecat dari PT Panarub

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 9 April 2017 20:29 WIB

Anggota polisi berpakaian preman menampar peserta wanita unjuk rasa di Tangerang. Serikat Pekerja PT Panarub Industri

TEMPO.CO, Tangerang - Aktivis buruh perempuan yang ditampar polisi saat berunjuk rasa ternyata adalah mantan pekerja PT Panarub Dwi Karya (PT PDK). Aktivis bernama Emilia Yanti itu berunjuk rasa untuk memperjuangkan haknya sebagai buruh karena dipecat secara sepihak oleh perusahaan.

Kokom Komalasari, koordinator lapangan unjuk rasa, mengatakan Emilia menjabat sebagai Sekretaris Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI). Unjuk rasa ini sudah mereka gelar secara rutin sejak lima tahun lalu. "Kami memperjuangkan hak buruh perempuan yang diberhentikan oleh PT Panarub Dwi Karya, produsen sepatu merek Adidas," kata Kokom, Ahad, 9 April 2017.

Menurut Kokom, unjuk rasa digelar setiap Ahad, berbarengan dengan car free day Kota Tengerang. Peserta unjuk rasa setiap pekan tidak sama karena memang diatur secara bergiliran. "Kami namakan piket demo PT PDK," ujarnya.

Baca: Video Beredar, Polisi Tampar Buruh Perempuan di Tangerang

Sejak setahun terakhir, lokasi unjuk rasa dipusatkan di Bundaran Tugu Adipura Jalan Veteran, Kota Tangerang. Siang tadi saat buruh tengah bersiap menggelar unjuk rasa, datang polisi berpakaian preman dan petugas Satuan Polisi Paling Praja. Mereka meminta pengunjuk rasa bubar dan mencopoti poster serta spanduk yang dipasang di sana.

Emilia memprotes tindakan petugas. "Kenapa kami dilarang? Buktinya ada kegiatan hiburan dengan soundsystem pada jam kami di Tugu Adipura dbiarkan,"kata Kokom menirukan ucapan Emilia.

Dalam rekaman video, Emilia tampak berdebat dengan seorang polisi berpakaian preman. Polisi itu diduga Kasat Intel Polres Tangerang Ajun Komisaris Besar Danu Wiyata. Dalam perdebatan itulah tangan Danu melayang dan mengenai pipi Emilia. "Kami akan melaporkan peristiwa itu ke Propam Polda Metro Jaya dan Komnas Perempuan serta Komnas HAM," kata Kokom.

AYU CIPTA

Video Terkait: Insiden Polisi Tampar Buruh Wanita, Kapolres Minta Maaf

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

13 jam lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

7 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

18 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

19 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

20 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

25 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

26 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

26 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya