Djarot Saiful Senang Dengar Anies-Sandi Dukung RPTRA

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 29 Agustus 2017 15:15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyambut rombongan paraderuang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di depan Halte Balai Kota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, 19 Agustus 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan telah bertemu dengan Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Syarif terkait anggaran untuk pembelian lahan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) pada rencana anggaran tahun depan.

Dalam pertemuan tersebut, kata Djarot, Syarif menyampaikan bahwa gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno tetap mendukung program RPTRA yang digagas di era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


"Saya senang ketika mendapatkan penjelasan dari Pak Syarif yang menyampaikan bahwa Pak Anies dan Pak Sandi mendukung penuh RPTRA," ujar Djarot di Pasar Pelita, Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 29 Agustus 2017.


Baca juga: Resmikan RPTRA Cilandak, Djarot Singgung Lagi Nama Ahok

Sebelumnya Syarif mengungkapkan kekecewaannya karena anggaran untuk pembelian lahan RPTRA dalam dari Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2017 dimatikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta karena salah nomenklatur.

Dalam pembicaraan tersebut, Djarot mengatakan sekretaris tim pemenangan Anies-Sandi itu menyampaikan tiga hal yang akan diperjuangkan oleh kepemimpinan Anies-Sandi. Salah satu program yang akan diperjuangkan melalui tim sinkronisasi akan memperjuangkan program rumah dengan down payment (DP) nol persen.

"Disampaikan Pak Syarif, program DP nol persen itu bukan untuk rusunawa lalu diganti jadi rusunami karena ada PP-nya, tapi (untuk) rumah tapak," ujar Djarot.

Selain itu, dua program lainnya yang akan diperjuangkan adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan program One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (Oke Oce). RPTRA dinilai Djarot tidak masuk dalam program yang akan banyak disinggung Anies-Sandi. Artinya, program RPTRA akan terus berjalan seperti sebelumnya.



Baca juga: Ditentang DPRD, Djarot Tetap Akan Bikin Raperda RPTRA

"Artinya Pak Syarif dan lainnya itu mendukung keberadaan RPTRA. Jadi saya apresiasi ke Pak Syarif karena beliau mendukung keberadaan RPTRA dan pengembangannya," ujar Djarot.

Untuk itu, Djarot meminta dukungan penuh atas rancangan peraturan daerah (raperda) tentang RPTRA agar keberadaannya bisa diperkuat. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyelesaikan kajian akademis untuk mempercepat penyusunan raperda RPTRA. "Tolong raperda juga dibahas cepat karena kajian akademis sudah selesai dan kami akan segera mengajukan ke raperda," ujaf Djarot.

LARISSA HUDA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

43 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

BMW Indonesia Serah Terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah

8 Desember 2023

BMW Indonesia Serah Terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah

BMW Indonesia meresmikan dan melakukan serah terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah kepada para pengurus.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Heru Budi: 9.000 Anak di DKI Jakarta Sudah Sembuh dari Stunting

31 Oktober 2023

Heru Budi: 9.000 Anak di DKI Jakarta Sudah Sembuh dari Stunting

Heru Budi berharap Jakarta bersama-sama dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi mengatasi stunting.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya