TEMPO.CO, Jakarta -Kondisi kawasan pecinan di Pancoran Glodok, Jakarta Barat, ramai dan normal saat ribuan warga unjuk rasa di depan gedung DPR, Senayan, dalam Aksi 299 hari ini, Jumat 29 September 2017. Para pemilik toko dan warga di kawasan itu beraktifitas seperti biasa di luar rumah.
"Melihat toko kita buka-buka aja, saya rasa engga ada ketakutan," ujar Supervisor Toko Elektronik Tian Liong Yusman Magosan di Jl. Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, pada Jumat, 29 September 2017.
Baca : Amankan Aksi 299, Polisi Pastikan Tak Gunakan Senjata
Menurut Yusman, kondisi sentimen terhadap etnis tertentu sudah tidak seperti dulu ketika kerusuhan 1998 terjadi.
"Saya rasa demonstran juga semakin paham. Mereka fokus kepada apa yang menjadi tuntutan aksi, jadi tidak sampai ada sentimen atau kerusuhan yang menyebar di luar tuntutan aksi," kata pria yang sudah 15 tahun bekerja di toko elektronik itu.
Yusman menambahkan, meski Pancoran Glodok sedari dulu disebut sebagai kawasan pecinan, sebenarnya kini warga Pancoran Glodok terdiri dari beragam etnis. "Saya sendiri orang asli betawi. Di bawah juga banyak pedagang dari Padang, Jawa Timur, dan lain-lain," ujarnya.
Massa melakukan aksi unjuk rasa dengan sebutan Aksi 299 di depan Gedung DPR, Jakarta. Aksi tersebut untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 . TEMPO/Subekti.
Berbeda dengan Yusman. Generasi ketiga penerus Kopi Es Tak Kie di Gang Pinangsia, Glodok, yang bernama Latif Yulus masih menyimpan trauma terhadap peristiwa kerusuhan 1998.
Pria bermarga Liong ini mengaku bahwa tokonya akan tutup lebih awal jika mendengar ada demo yang potensi ricuh. "Seperti demo berkali-kali ketika sidang Ahok, sekitar sini (Gang Pinangsia) pasti sepi," ucap Latif.
Namun untuk Aksi 299 hari ini, pria berusia 67 tahun itu menerangkan bahwa sepengelihatannya kondisi aman terkendali sejak pagi tadi. "Saya yakin kalau ada ustad-ustad yang pimpin demo, pasti aman dan damai. Klo demonya damai-damai aja saya tidak khawatir," katanya.
"Yang saya takutkan justru kalau ada provokator yang masuk dalam aksi damai," kata Latif. Akhirnya dia berharap Aksi 299 hari ini tetap berlangsung damai dan demonstran tidak terprovokasi untuk bertindak rusuh
DWI FEBRINA FAJRIN