TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Pelaksana Harian Gubernur DKI Saefullah lontar-jawab pernyataan mengenai sebutan gubernur jomblo.
Bermula dari pujian Saefullah kepada Djarot yang bisa memimpin Jakarta seorang diri sejak 15 Juni 2017 menyusul Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum 2 tahun penjara karena perkara penistaan agama. Sebelum ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri, Djarot terlebih dulu berstatus sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI selama satu bulan sejak pertengahan Mei 2017.
"Pak Djarot memberikan kesan pada kita memimpin Jakarta secara jomblo selama 6 bulan," kata Saefullah dalam pelepasan di Balai Kota DKI, Ahad, 15 Oktober 2017.
Menurut Saefullah, yang juga Sekretaris Daerah DKI Jakarta, kepemimpinan DKI selama satu periode yang dipegang dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sampai Djarot telah memberikan pendidikan untuk melayani masyarakat lebih baik. "Semoga jajaran PNS atau ASN DKI selalu mendapat bimbingan Allah untuk menciptakan pemerintahan good government."
Mulai dipimpin Jokowi, Ahok, dan Djarot, Saefullah melihat banyak torehan prestasi yang didapat pemerintah DKI. Prestasi itu membuat PNS pontang-panting, namun tak lelah lantaran berorientasi pada kepentingan masyarakat. "Warna-warni pemerintahan 5 tahun ini penuh terobosan yang kadang membuat kami oleng. Tapi ini harus diapresiasi," ujarnya.
Djarot tidak mau begitu saja dipuji oleh Saefullah dengan sebutan gubernur jomblo. "Saya tidak pernah merasa jomblo," kata Djarot dalam sambutannya.
Djarot lantas mengungkapkan alasannya tak merasa jomblo. Menurut dia, selama memimpin Jakarta dia dikeliling rasa cinta dari seluruh jajaran Pemprov DKI. Di bawah pimpinan Saefullah, Djarot menuturkan, seluruh satuan kerja perangkat daerah memberinya dukungan, rasa cinta, dan simpati yang ditunjukkan dengan bekerja keras. "Saya tahu bahwa anda telah bekerja. Esensi dari kita semua melayani warga Jakarta selama 24 jam penuh," ucapnya.
Djarot mengaku bangga karena saat kebakaran Pasar Induk Kramatjati pada beberapa waktu lalu, pukul 02.00 WIB dini hari, petugas di lapangan tak menunjukkan wajah sedih dan capek. "Mereka semua senyum dan penuh semangat. Ini kebanggaan saya," katanya.
Meski tak lagi menjabat gubernur, Djarot meyakinkan pada pegawai Pemprov DKI bahwa tali persaudaraan di antara mereka tak pernah putus dan berhenti. Ia juga mewakili Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih pada seluruh jajaran.
Terakhir, Djarot berpesan kepada mereka agar terus bekerja di jalan yang lurus dan terang benderang. "Beri lah hatimu, pikiranmu, tenagamu untuk melayani warga Jakarta sepenuh hari. Jangan pernah takut, gelisah, ketika kalian sudah mengambil jalan yang benar," ujarnya.
Sedangkan Saefullah dalam penutup sambutannya mendoakan Djarot agar di masa yang datang, mantan Wali Kota Blitar dua periode itu bisa mengabdikan diri, pikiran, dan hatinya untuk bangsa dan negara di tempat lain.