TEMPO.CO, Bekasi - Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat, dan memicu sejumlah permukiman langganan banjir kebanjiran. "Semalam sempat banjir, baru surut tadi pagi," kata warga di Perumahan Pondok Hijau Permai, Ari Ridwan, Kamis siang, 19 Oktober 2017.
Ari mengatakan banjir diawali hujan yang mengguyur wilayah Kota Bekasi sejak kemarin siang sehingga membuat kali yang membelah perumahan meluap. Ketinggian air mencapai sepaha orang dewasa. "Wilayah ini sudah menjadi langganan banjir," kata karyawan swasta tersebut.
Baca: Bencana Banjir Mengancam, Isi Tas Darurat dengan Ini!
Menurut dia, kolam retensi yang dibuat Pemerintah Kota Bekasi dianggap tidak memberikan dampak apa pun. Sebab, setiap kali wilayah tersebut diguyur hujan deras, air cepat meluap. "Banyak rumah yang sudah ditinggikan. Kalaupun ada yang rendah, barang-barang diletakkan di tempat tinggi," ujar Ari.
Warga lain, Indra, mengatakan wilayah itu menjadi langganan banjir karena letaknya berada di cekungan. Adapun saluran yang membelah perumahan, hulunya berada di Perumahan Taman Narogong, sedangkan saluran di bawah jalan tol dianggap tidak lancar. "Kalau ada kiriman dari Narogong, di sini meluap dulu," tuturnya.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah melakukan normalisasi saluran tersebut. Terutama gorong-gorong di bawah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jika aliran lancar, ia optimistis banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai berkurang. "Bebas banjir kalau musim penghujan," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan ada beberapa titik permukiman yang menjadi langganan banjir karena letaknya di cekungan. "Kami memaksimalkan pompa dan folder air yang sudah dibangun," kata Tri.
Ia menyebutkan perumahan yang menjadi langganan banjir karena hujan lokal, seperti Perumahan Dosen IKIP, Taman Narogong Indah, Bumi Nasio, dan Pondok Hijau Permai. "Kalau di bantaran Kali Bekasi banjir diakibatkan kiriman dari Bogor," ujarnya.