TEMPO.CO, Tangerang -Para keluarga korban kebakaran pabrik kembang api Kosambi Kabupaten Tangerang, berduyun mendatangi RSUD Tangerang untuk mencari keluarga mereka yang diduga menjadi korban.
"Informasi soal para korban kebakaran dibawa kemana saja tidak ada yang tahu, akhirnya saya datangi Rumah sakit ini," ujar Samsudin, 30 tahun kepada Tempo di RSUD Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017.
Samsudin mengatakan tengah mencari tiga anggota keluarganya yaitu ibunya, Poni 65 tahun, istrinya Lilis 22 tahun dan adiknya Fatimah, 16 tahun. "Mereka baru tiga hari ini bekerja di pabrik itu,"kata Samsudin dengan suara parau.
Baca : Pabrik Kembang Api Kebakaran, 20 Orang Tewas Terpanggang
Samsudin mengaku mengetahui peristiwa kebakaran itu dari para tetangga lingkungannya. Saat itu, dia sedang bekerja di pabrik yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. "Api sangat besar, asap tebal, saya berlari berharap yang terbakar bukan tempat ibu, istri dan adik saya," katanya.
Namun malang tak dapat ditolak, lutut Samsudin lemas ketika mendengar tiga anggota keluarganya menjadi korban kebakaran itu. "Istri dan adik saya dilarikan ke RSUD Tangerang, ibu saya tidak tahu kabarnya dimana," katanya.
Unci bin Hasan, 22 tahun keluarga korban lainnya masih kebingungan mencari keponakannya, Sunnah 15 tahun. "Ponakan saya sudah satu bulan bekerja disana, saya belum tahu nasibnya seperti apa,"kata Unci.
Kapolsek Teluk Naga Ajun Komisaris Fredy Yudha Satria mengatakan sekitar 20 orang tewas terpanggang dalam kebakaran pabrik kembang api dan petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017. "Sekitar 20 orang yang tewas," katanya saat dihubungi, Kamis siang ini.
Fredy mengatakan sampai saat ini masih terus dilakukan identifikasi korban kebakaran yang diduga adalah karyawan pabrik tersebut.
Berdasarkan informasi di lapangan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 hingga mengakibatkan korban jiwa di PT Panca Buana Cahaya Sukses di jalan Raya SMP Negeri 1 Kosambi desa Belimbing Rt. 20 /10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. PT. Panca Buana Cahaya Sukses bergerak di bidang pembuatan kembang api kawat milik Indra Liyono, 40 tahun yang sudah beroperasi 2 bulan.