TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandi mengikuti kegiatan Mandiri Jakarta Marathon 2017 atau Mandiri Jakmar 2017. Ia mengikuti kategori half marathon sejauh 21 kilometer atau 21-k.
Setidaknya butuh waktu dua jam lebih bagi Sandi ke garis finis.
"Tadi aku harusnya lari dua jam 30 menit. Tadi start-nya itu sepuluh menit lebih cepat. Tapi pas finis, jamku sih nunjukkin dua jam 10 tapi di atas (pencatat waktu) keliatannya dua jam 20 menit," ujar Sandiaga seusai acara, Minggu, 29 Oktober 2017.
Sandi sendiri tidak menggunakan nomor urut seperti pelari biasa. Ia menggunakan nomor khusus, yaitu DKI 02. Setelah mengikuti lari maraton, Sandi sempat menyapa pelari lain di atas panggung. Setelah itu, Sandi tampak mendapatkan penanganan khusus bagi pelari maraton.
"Tadi ada fisioterapi. Biasa, kami ada peregangan karena penting banget. Enggak hanya sebelum lari, tapi sesudah lari kita perlu peregangan," ujar Sandi.
Menurut pejabat yang gemar olahraga lari itu, pelemasan atau peregangan otot setelah berlari itu sangat penting. Terlebih untuk mereka yang baru saja selesai lari dengan jarak yang sangat jauh. Sandi mengatakan banyak pelari justru cedera setelah ia berlari, bukan karena kurang pemanasan.
"Kadang-kadang orang banyak cedera kan ditanya kenapa sih banyak cedera setelah lari jarak jauh tuh, bukan karena kurang pemanasan sebelumnya, tapi sesudahnya itu yang harus jadi perhatian kita," ujar Sandi.
Dalam ruangan fisioterapi, tampak Sandi berbaring di atas matras dengan kepala sejajar dengan badan.
Kemudian, seorang instruksi fisioterapi mengangkat kedua kaki Sandiaga dengan lurus kemudian ditekuk ke kanan dan kiri. Sedangkan instruktur lain memijat jari-jari tangannya.