TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar Festival Polisi Sahabat Anak di Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pagi ini. Festival tersebut dimeriahkan dengan beberapa penampilan menarik, seperti dongeng dari polisi dan penampilan polisi cilik.
Brigadir Joko Irawan, yang menjadi pendongeng dalam acara itu, mengatakan mendongeng menggunakan boneka merupakan salah satu program dari Festival Polisi Sahabat Anak untuk menyampaikan pesan-pesan tertib lalu lintas dengan cara yang menyenangkan.
"Dengan mendongeng, kami menyelipkan pesan-pesan keselamatan," ujarnya di lokasi acara, Selasa, 7 November 2017.
Setelah menyaksikan dongeng, peserta acara disuguhkan dengan penampilan polisi cilik yang berasal dari program binaan Polres Tangerang. Polisi cilik menampilkan beberapa gerakan baris-berbaris dan tari.
Menurut Joko, polisi cilik merupakan program untuk anak di jenjang sekolah dasar (SD). Jika pada usia pendidikan anak usia dini (PAUD), anak-anak hanya diajak belajar dengan cara bermain. Jadi polisi cilik sudah diajarkan mengenal kedisiplinan.
"Kalau polisi cilik itu sudah naik satu tahap," kata Joko.
Festival Polisi Sahabat Anak diikuti sekitar 5.000 anak-anak dari 250 sekolah PAUD dari Jakarta Pusat. Festival tersebut juga dimeriahkan dengan enam lomba, yaitu lomba azan, mencocokkan gambar, fashion show, gerakan salat, mewarnai, dan tari kreasi.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra mengatakan tujuan penyelenggaraan Festival Polisi Sahabat Anak adalah memberikan pendidikan lalu lintas kepada anak usia dini. "Ini untuk memberikan pendidikan lalu lintas," ujar Halim.
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) DKI Jakarta Yufi Natakusuma menyambut baik festival tersebut.
Menurut Yufi, festival itu dapat mendekatkan anak-anak dengan polisi. "Jadi, kalau selama ini polisi itu kesannya nyeremin dan susah dijangkau, sekarang jadi deket," ucapnya.