Tempo.co, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum bisa memastikan kehadirannya dalam reuni 212. Alasannya, dia masih menunggu instruksi dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Belum (instruksi), masih menunggu," kata dia di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2017.
Sandi tidak berani memutuskan sendiri karena khawatir ada efek politis dari kegiatan yang digelar di Monas itu. "Jadi saya menunggu kejelasan Gerindra,” katanya. “Saya kan Dewan Pembina Gerindra."
Presidium Alumni 212 menggelar reuni untuk memperingati setahun aksi 2 Desember 2016. Aksi ini digelar menjelang Pilkada DKI 2017. Pengunjuk rasa menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum karena dinilai telah mengeluarkan ucapan yang menodai agama Islam. Saat itu Ahok menjadi calon inkumben yang berpeluang besar untuk memenangkan Pilkada.
Baca: Panitia Reuni 212 Ungkap Berapa Miliar Biaya Acara di Monas
Menurut Sandi, sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerinda dia tidak memiliki kompetensi untuk menilai aspek politik dari kegiatan reuni 212. "Yang memiliki kompetensi itu pimpinan,” katanya.
Di sisi lain, Sandiaga Uno membenarkan telah memberi izin kepada penyelenggara untuk menggelar reuni 212 di kawasan Monas. Alasannya, agenda kegiatan masih sesuai dengan peruntukan Monas dalm mempersatukan masyarakat dan menjaga keberagaman. "Bagaimana juga ini betul-betul berbasis kebudayaan, agama, sosial atau olahraga," kata dia. "Kami pastikan Monas tetap teratur, bersih, tertib, tidak semerawut."