TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Proyek Manajer PT Citra Waspphutowa Indra Purnadi memperkirakan kerugian ambruknya enam girder Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 1 di kawasan Simpang Susun Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, lebih dari Rp 50 miliar.
PT Citra Waspphutowa merupakan pemegang konsesi pembangunan Tol Desari. Sementara kontraktornya adalah PT Girder Indonesia.
"Satu balok girder saja harganya lebih dari Rp 5 miliar," kata Indra.
Ia menuturkan enam girder yang ambruk berada pada konstruksi jembatan pengganti ruas Lebak Bulus-Kampung Rambutan. Girder Tol Desari tersebut ambruk pukul 09.45, pada Selasa 2 Januari 2018.
Penyebab ambruknya girder tersebut, karena terhantam eskavator yang ingin memuat tanah ke dumb truk yang ada di bawahnya. Satu balok girder yang terhantam eskavator terbalik dan mengenai girder di sebelahnya.
"Seperti efek domino sehingga enam balok girder jatuh semuanya. Dan menimpa dumb truk di bawahnya," ucapnya.
Ambruknya girder tidak akan mempengaruhi target penyelesaian pembangunan proyek itu pada April 2018. Menurut dia, proyek Tol Desari termasuk salah satu proyek strategis nasional, sehingga dapat dipastikan pembangunannya akan diprioritaskan agar sesuai target yang direncanakan.
Pihaknya akan kembali mencetak girder pengganti yang roboh di Tol Depok-Antasari. Untuk membuat girder yang baru akan memakan waktu satu bulan. Kemudian setelah umur betonnya mencukupi baru di erection kembali ke atas pierhead. "Kami pastikan tidak akan mempengaruhi target waktu pembangunan."