TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bunuh diri setelah menganiaya istrinya hingga luka parah. Peristiwa ini terjadi di Jalan SD Inpres, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis dinihari, 29 Maret 2018. Pria bernama Ibrahim, 50 tahun, itu tewas setelah menusuk
pisau ke dadanya. Sedangkan istrinya, Nuriah, 37 tahun, masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Juru bicara Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta membenarkan peristiwa itu. Dia juga membenarkan Ibrahim bunuh diri setelah melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Nuriah. "Iya, betul ada KDRT di Pesanggrahan," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui Ibrahim dan Nuriah bertengkar pada pukul 4.00. Pertengkaran itu didengar oleh Ry, 16 tahun, anak pasangan itu. Ry menyaksikan ayahnya tengah menganiaya Nuriah di kamar. Ia berusaha menghentikan ayahnya dengan berteriak meminta pertolongan.
Teriakan Ry membuat Ibrahim tersadar. Dia meninggalkan istrinya dan berlari ke dapur. Tidak berapa lama tentangga berdatangan. Mereka melihat Nuriah tergeletak tak sadarkan diri di kamar. Sedangkan Ibrahim ditemukan di dapur juga tak sadarkan diri dengan pisau menancap di dada kiri.
Tetangga segera melarikan pasangan itu ke Rumah Sakit Aminah di Jalan H.O.S. Cokroaminoto. Namun nyawa Ibrahim tidak dapat diselamatkan. Sementara Nuriah harus menjalani perawatan karena luka-lukanya. Bahkan dokter memberikan 12 jahitan pada luka terbuka di telapak tangan kanan.
Polisi menduga pertengkaran Ibrahim dan Nuriah itu berlatar cemburu. Nuriah bekerja sebagai marketing PT. Best Profit yang bergerak di bidang investasi emas. Ia kerap berkomunikasi dengan rekan sesama karyawan atau klien laki-laki lewat pesan singkat.
Pesan singkat itulah yang diduga telah dibaca oleh Ibrahim sehingga rasa cemburunya muncul. Ia menjadi kalap dan secara spontan menganiaya Nuriah. Setelah sadar dengan tindakannya, Ibrahim menjadi ketakutan lalu bunuh diri menggunakan pisau dapur.
SALSABILA PUTRI PERTIWI | SSN