TEMPO.CO, Depok – Universitas Indonesia (UI) telah mengumumkan hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri atau SNMPTN 2018. Ternyata program studi sastra daerah (sastra Jawa) sepi peminat.
“Calon mahasiswa mungkin bingung kalo lulus kerja apa ya, Padahal prospeknya terbuka, misal sebagai penerjemah naskah kuno, peneliti, dan sebagainya. Bahkan lulusan UI prodi sastra Jawa banyak yang bekerja di luar negeri sebagai dosen, peneliti ataupun penerjemah naskah kuno,” kata Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI), Rifelly Dewi Astuti pada Jumat 20 April 2018.
Pada SNMPTN 2018, pendaftar sastra daerah untuk sastra Jawa ada sebanyak 80 pelajar SMA. Dari total pendaftar tersebut, terpilih sebagai mahasiswa baru UI sebanyak 17 mahasiswa.
“Memang relatif lebih kecil dari prodi yang lain, tapi tetap ada persaingan,” katanya.
Diketahui dari website simak.ui.ac.id/reguler.html dalam SNMPTN, pada tahun 2016 pendaftar sastra Jawa mencapai 65 peserta dengan presentase keketatan atau penerimaan mahasiswa 18,46 persen.
Sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 31 pendaftar dengan presentase keketatan 35,48 persen.
“Untuk SBMPTN, sastra Jawa menerima 39 mahasiswa, dan belum ketahuan berapa yang mendaftar karena masih proses pendaftaran,” katanya.
Namun, kata Rifelly, untuk program studi S1 di Universitas Indonesia peminatnya masih lebih banyak dari daya tampung.
“Kami masih terus memberikan edukasi dan promosi terkait prodi-prodi di UI, Kami sering ikut pameran, sosialisasi di sekolah, dan juga promosi via digital,” katanya.
Dari website simak.ui.ac.id/reguler.html, fakultas yang paling tinggi peminatnya dalam SNMPTN adalah Program Studi Kedokteran dengan 1248 pendaftar pada tahun 2016 dan 1065 pendaftar pada tahun 2017.
“Sementara yang kedua adalah Prodi Akuntansi dengan 1228 pendaftar di tahun 2016 dan 1001 di tahun 2016,” kata juru bicara Universitas Indonesia atau UI ini.