TEMPO.CO, Jakarta - Terkait video viral anak, Jonathan Dunan, 36 tahun, mendatangi Komnas Perlindungan Anak, Senin 30 April 2018, menjelaskan kejadian penendangannya di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.
Kedatangannya ke Komnas PA di Pasar Rebo itu untuk meminta dukungan dan menjelaskan soal kejadian penendangan terhadap seorang anak di Mall Kelapa Gading pada Rabu, 25 April 2018 lalu.
Dalam kesempatan itu, pria 36 tahun yang mengaku tinggal di Surabaya tersebut menjelaskan kronologi kejadian penendangan yang dilakukanya. Menurut dia, insiden tersebut terjadi di tempat bermain Attic Garden, Mall Kelapa Gading usai ia dan keluarga makan malam.
Baca : Video Viral Anak, Polisi Akan Periksa Keluarga Korban Lebih Dahulu
"Kejadianya bermula saat balon yang dipegang anak saya Kathleen terlepas. Saat itu, Wilhelmina sang adik mengikuti Kathleen dari belakang untuk mengejar balon," kata Jonathan di Kantor Komnas PA, Jakarta Selatan, Senin, 30 April 2018.
Pada saat ikut mengejar balon tersebut, kata Jonathan, tanpa sadar anaknya Wilhelmina melintas di belakang area bermain ayunan. Menurut dia, saat itu, ayunan tengah dimainkan oleh dua orang anak dengan kencang.
Saat melintas itulah, Wilhelmina tertabrak ayunan dari belakang yang tengah dimainkan oleh salah seorang anak tersebut. Akibatnya, tubuh Wilhelmina terhempas ke belakang atau ke kiri dari posisi semula saat berjalan.
Melihat kejadian itu, Jonathan mengaku panik dan segera mendatangi anaknya yang jatuh tersungkur dan menangis. Dengan kakinya, Jonathan berusaha menghentikan laju ayunan yang masih berjalan dengan kakinya. Ia melakukan hal itu, karena si anak yang menabrak tadi masih terus bermain ayunan lantaran tak sadar.
Jonathan juga mengaku karena dilakukan secara spontan ia tidak memperkirakan posisi kakinya ketika menghentikan ayunan. "Saya akui tanpa sengaja posisi telapak kaki saya berada di punggung anak laki-laki. Sehingga tampak saya seperti melakukan penendangan," kata dia.
Simak : Polisi Kelapa Gading Usut Video Viral Anak Ditendang Pria Dewasa
Namun, Jonathan menolak bahwa hal itu dilakukannya secara sengaja. Ia mengatakan tak berniat untuk menganiaya atau melukai dan mencederai sang anak. Jonathan mengaku ia hanya ingin menyelamatkan dan melindungi anaknya dari hantaman ayunan.
Selain itu, Jonathan mengaku telah bertemu dengan orang tua sang anak laki-laki yang terkena tendangan kakinya tersebut. Mereka bertemu usai insiden tersebut dengan di dampingi pihak manajemen Mall Kelapa Gading.
Menurut Jonathan, dalam pertemuan tersebut disepakati akan diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak saling melaporkan kepada polisi. "Pada saat itu saya beritikad baik telah membuka diri untuk memeriksakan anak masing-masing ke dokter sebagai bukti saya bertanggung jawab," tutur Jonathan terkait soal video viral anak itu.