TEMPO.CO, Depok - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemananan Wiranto mengatakan 155 narapidana perkara terorisme telah menyerah tanpa syarat tadi pagi setelah sekitar 40 jam kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok.
Wiranto membeberkan strategi Polri dalam melumpuhkan kerusuhan. Menurut dia, para tahanan menyerah setelah Polri memberikan ultimatum.
"Kami akan melaksanakan serbuan, (mereka) menyerah atau mengambil risiko atas penyerbuan," katanya di Gedung Direktorat Satwa Baharkam Polri di Mako Brimob hari ini, Kamis, 10 Mei 2018.
Baca: Kerusuhan Mako Brimob, Fify Letty Yakin Ahok Aman
Mantan Panglima ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) ini menjelaskan, Kepolisian memberikan waktu kepada para tahanan untuk menyerahkan diri tadi malam, Rabu, 9 Mei 2019. "Sebelum fajar mereka menyerah tanpa syarat kami minta mereka satu persatu keluar dari tempat mereka."
Tak semua dari total 55 tahanan menyerahkan diri. Masih ada sepuluh di antaranya yang melakukan perlawanan karena masih menguasai puluhan senjata api dan bom. Penyerbuan pun dilancarkan.
Wiranto mengatakan, dalam penyerbuan polisi menggunakan granat asap, granat air mata, dan senjata. Maka sepuluh napi teroris yang membandel akhirnya ikut menyerah. "Lengkap 155 tahanan teroris telah menyerah," ucap dia.
Kerusuhan Mako Brimob mengakibatkan lima polisi tewas dibunuh dan empat lainnya luka. Kerusuhan yang dimulai Selasa malam sekitar pukul 20.20 WIB berakhir pagi tadi, sekitar pukul 07.15, Kamis, 10 Mei 2018. Menkopolkam Wiranto datang ke Mako Brimob untuk memastikan kerusuhan berakhir sekaligus menjelaskan kepada publik.