TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan berencana mengubah program OK-OTrip atau satu harga untuk satu kali perjalanan moda transportasi massal di Jakarta. Menurut Anies, perubahan ini lebih kepada rebranding program One Karcis One Trip atau OK-OTrip, yang sebelumnya telah diuji coba atau eksperimen.
Baca: Anies Baswedan Hapus Program O- OTrip
"Tidak ada (lagi nama OK-OTrip). Selama ini kami menggunakan itu sebagai eksperimen. Kami ingin sebuah nama baru," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018.
Anies menjelaskan, nama baru akan diberikan untuk program transportasi umum yang terintegrasi. Saat ini, pemerintah provinsi sedang merencanakan konsep moda transportasi yang terintegrasi dalam satu sistem.
Mesin tap yang bisa digunakan penumpang untuk membayar ongkos dengan cara men-tap kartu OK-Otrip. FOTO: TEMPO/M Julnis Firmansyah
Baca Juga:
Jenis transportasi yang digaet seperti kereta mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) serta bus berukuran sedang dan microbus. "Harapannya MRT, LRT, medium bus, dan micro bus terintegrasi dalam satu sistem," ujar Anies.
OK-Otrip merupakan program pasangan Anies dan Sandiaga Uno saat kampanye memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Awalnya program itu akan mengintegrasikan mikrolet dengan bus Transjakarta. Uji coba OK-OTrip sejak 15 Januari 2018.
Kendala OK-OTrip Versi Sandi