TEMPO.CO, Bekasi - Ribuan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi menggelar salat ghaib untuk korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala. Salat itu digelar di Stadion Patriot Candrabhaga di Jalan Ahmad Yani pada Senin malam, 1 Oktober 2018.
Baca: Cerita Dokter Relawan Gempa dan Tsunami Palu yang Dikirim DKI
Salat ghaib bagi korban bencana gempa dan tsunami itu dilaksanakan selepas salat maghrib. Dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan wakilnya Tri Adhianto, salat dipimpin oleh Kyai Haji Mir'an Syamsyuri, tokoh agama di wilayah setempat.
Ribuan peserta memanfaatkan arena berlari dengan membawa sajadah. Bagi yang tak membawa alas, mereka memanfaatkan koran bekas.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, salat ghaib ini bagian dari kepedulian aparatur pemerintah terhadap korban gempa dan tsunami. Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional, jumlah korban meninggal mencapai 800 lebih, ratusan orang luka-luka, dan banyak bangunan rusak parah.
"Kami juga berhasil mengumpulkan sumbangan hingga Rp 19 juta pada hari ini saja," kata Rahmat usai salat ghaib di Stadion Patriot pada Senin, 1 Oktober 2018.
Rahmat mengatakan, pihaknya akan melakukan penggalangan dana kembali dengan target hingga Rp 600 juta. Tak hanya aparatur pemerintah, pihaknya juga akan menggalang dana dari masyarakat umum. "Kami juga mempertimbangkan mengirim personel BPBD," kata Rahmat.
Baca: Bantu Korban Gempa Donggala, Tim UI Bawa Perangkat Hasil Inovasi
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menambahkan, penggalangan dana dari masyarakat umum akan dikemas dalam berbagai kegiatan. Ia menargetkan sumbangan dana hingga Rp 600 juta bisa terkumpul dalam waktu dekat. "Supaya segera disalurkan kepada korban gempa dan tsunami Palu," kata Tri.